KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi akan segera mengumumkan keputusan perihal pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 ini.
Melansir Arab News, (6/6/2021), hal itu disampaikan Penjabat Menteri Media Saudi, Dr. Majid Al-Qasabi, pada konferensi pers yang diadakan di Riyadh pada hari Minggu, (6/6/2021).
Al-Qasabi mengatakan pihak berwenang Saudi saat ini sedang menindaklanjuti pembaruan terkait kondisi pandemi. Selanjutnya, Menteri Haji dan Umrah dan Kesehatan akan segera mengumumkan keputusan.
Baca juga: 6 Fakta Pembatalan Haji 2021: Alasan, Dana Haji, hingga Nasib Antrean Jemaah
Pihaknya juga mengatakan, adanya varian baru virus corona yang diduga lebih menular juga menjadi pertimbangan untuk melakukan evaluasi potensi dampak penularan dengan lebih cermat.
“Kami tidak ingin haji tahun ini menjadi episentrum penyebaran penyakit di Kerajaan (Saudi) atau dunia Islam,” kata Al-Qasabi.
Menurut Al-Qasabi, Kementerian Haji dan Umrah telah bekerja keras untuk meningkatkan layanan yang diberikan di sektor haji dan umrah, di tengah situasi pandemi yang luar biasa.
Melansir Siasat Daily, (7/6/2021), Al-Qasabi mengungkapkan alasan penundaan keputusan dari Pemerintah Arab Saudi, yaitu adanya lonjakan kasus Covid-19 dari varian baru.
"Lonjakan virus Covid-19 baru dan ketidakpastian seputar vaksin Covid-19 telah menunda pengumuman detail haji 2021," ujar Al-Qasabi.
Dalam beberapa hari mendatang, Menteri Kesehatan dan Haji Arab Saudi akan mengumumkan kepastian terkait ibadah haji tahun ini.
“Menteri perdagangan pada hari Minggu mengkonfirmasi bahwa rincian musim haji tahun ini akan diumumkan oleh Menteri Kesehatan dan Haji dalam beberapa hari mendatang,” tulis Saudi Press Agency (SPA).
Baca juga: Haji 2021 Batal Berangkat, Ini Prosedur Pengembalian Biaya Haji
Al-Qasabi mengatakan tidak ada paksaan dalam memilih vaksin Covid-19. Tetapi vaksin harus dilakukan oleh orang yang ingin pergi ke tempat umum, departemen pemerintah, swasta, tempat perbelanjaan, sekolah, dan lain-lain.
“Kesehatan manusia yang utama, dan Kerajaan telah mengambil tindakan pencegahan yang ketat untuk mencapai ini," kata dia.
Kementerian Kesehatan Saudi telah mengindikasikan sebelumnya bahwa sehubungan dengan menerima vaksin Covid-19 untuk jemaah, mereka harus menerima dosis penuh vaksin yang disetujui Kerajaan Arab Saudi.
Hal itu disertai bukti berupa sertifikat terdokumentasi dari negara yang menginginkan untuk menunaikan haji.
Menkes mengatakan seluruh jemaah haji wajib menyerahkan surat keterangan vaksinasi dan hasil negatif Covid-19.