Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Infeksi Jamur Hitam di India Meningkat, Obat Sulit Didapat

Kompas.com - 24/05/2021, 16:25 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India menghadapi lonjakan infeksi "jamur hitam" yang mematikan di antara pasien Covid-19.

Melansir DW, Kamis (20/5/2021), jamur hitam membunuh lebih dari 50 persen pasien yang terinfeksi dalam beberapa hari.

Penyakit ini dijuluki jamur hitam karena menyebabkan hidung menghitam atau berubah warna.

Beberapa gejala yang muncul antara lain menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan batuk darah.

Ibu kota India, New Delhi, juga akan mendirikan bangsal rumah sakit khusus untuk memerangi jamur hitam.

Baca juga: Jamur Hitam Merebak di India, Ini yang Harus Diwaspadai Menurut Epidemiolog

Epidemi

Maharashtra, negara bagian dengan ibu kota Mumbai adalah wilayah paling parah terkena gelombang kedua infeksi virus corona, dan telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus jamur hitam.

Sementara itu, wilayah Rajasthan dan Telangana menyatakan, jamur hitam sebagai epidemi.

Munculnya jamur hitam menambah tekanan pada rumah sakit yang tengah berjuang di negara dengan kasus Covid-19 harian tertinggi di dunia ini.

Pasien virus korona dengan sistem kekebalan yang lemah dan diabetes sangat rentan terhadap jamur hitam.

Menteri Kesehatan Lav Agarwal mengatakan mukormikosis telah muncul sebagai tantangan baru India bagi pasien Covid-19 yang menjalani terapi steroid dan penderita diabetes.

Beberapa dokter mengatakan steroid kuat yang digunakan untuk mengobati Covid-19 parah dapat mengurangi kekebalan dan meningkatkan kadar gula, sehingga membantu penyebaran jamur hitam.

Banyak obat digunakan untuk melawan Covid-19 menekan sistem kekebalan tubuh yang biasanya melindungi individu dari infeksi jamur.

Baca juga: Alissa Wahid Sebut Alur Penjemputan Bandara YIA Bikin Bingung, Ini Kata Pihak Bandara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com