Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggorokan Bermasalah karena Menu Lebaran? Simak Saran Dokter Berikut Ini

Kompas.com - 14/05/2021, 17:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Menu Lebaran selalu istimewa. Soal zat gizi yang terkandung di dalamnya, tak perlu ditanyakan lagi. 

Sajian utama seperti opor dan rendang, sudah pasti kaya akan protein hewani. Bahkan santan yang merendam daging ayam dalam opor pun, juga merupakan lemak nabati yang dibutuhkan oleh tubuh.

Menurut dr. Alberta Widya Kristansi SpTHTKL, lemak nabati adalah penghasil kolesterol baik yang bermanfaat bagi tubuh. 

"Santan hanya akan berbahaya ketika dipanaskan dalam suhu tinggi terlalu lama. Kolesterol baik di dalam santan akan rusak, hingga yang tersisa hanyalah kolesterol jahat," begitu papar Alberta Widya kepada Kompas.com, Rabu (12/05/2021).

Seluruh sajian yang terhidang selama Lebaran sebenarnya tak membahayakan tubuh. Kecuali, jika ia dikonsumsi secara berlebihan. Barulah sajian-sajian serba lemak dan kaya akan rempah-rempah pedas ini bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Baca juga: Waspadai Kecelakaan Domestik pada Anak Selama Libur Lebaran

Gangguan umum pada tenggorokan

Ilustrasi sambal goreng bola-bola kornet sapi. DOK. SAJIAN SEDAP Ilustrasi sambal goreng bola-bola kornet sapi.
Ketika kita terlalu banyak mengonsumsi sajian tinggi lemak dan sajian yang bercitarasa terlalu pedas, maka berbagai gangguan tenggorokan bisa terjadi.

Yang pertama, adalah ancaman timbulnya radang. Bisa jadi tenggorokan terluka kemudian dihinggapi kuman atau bakteri, sehingga lahirlah radang.

Atau yang kedua, tenggorokan jadi kurang nyaman karena terjadinya Laryngopharyngeal reflux atau LPR.

LPR ini bisa terjadi ketika kita terlalu banyak mengonsumsi asam atau pedas, sehingga terjadi peningkatan asam lambung. Nah asam lambung ini bisa naik hingga ke kerongkongan.

"Dalam eksofagus ada dua pintu, yaitu pintu atas dan pintu bawah. Beberapa orang, memiliki pintu atas yang kurang bisa mengunci dengan sempurna. Sehingga ketika asam lambung naik ia akan melaju terus hingga ke tenggorokan," papar dokter spesialis THT yang berpraktik di RSIA Anugerah Semarang ini.

LPR tentu saja menimbulkan ketidaknyamanan. Seperti tenggorokan terasa berlendir dan panas, nyeri di ulu hati, sesak napas, dan keinginan untuk terus berdeham.

Baca juga: Merasa Ada Makanan Tersangkut di Tenggorokan, Waspadai 3 Hal Ini 

Cara mengatasi gangguan tenggorokan

Upaya pencegahan adalah yang utama. Agar tenggorokan tak sakit, maka batasi konsumsi lemak, pedas juga asam ketika libur Lebaran. Imbangi juga dengan banyak minum air mineral ketika Anda tengah menyantap hidangan-hidangan lezat hari raya.

Ilustrasi minum air putih.PEXELS/KAROLINA GRABOWSKA Ilustrasi minum air putih.
Ketika tenggorokan sudah terasa tak nyaman, Anda bisa meredakannya dengan minum air hangat. Jangan minum air yang terlalu panas atau terlalu dingin agar tak menganggu silia atau rambut halus di sepanjang saluran napas.

"Ketika silia terganggu, maka kinerja silia dalam menyaring debu dan kotoran akan turun. Dan hal ini bisa membuka jalan untuk kotoran dan kuman masuk lebih banyak ke dalam tubuh."

Untuk meredakan sakit tenggorokan, bisa pula dengan mencoba berkumur dengan air hangat yang sudah diberi garam. Garam di sini berfungsi sebagai antiseptik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com