Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang Kompas: 24 Persen Pilih Jokowi, 16,4 Persen Prabowo

Kompas.com - 04/05/2021, 14:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terbatasnya sosok publik yang muncul sebagai calon presiden dan kondisi pandemi Covid-19 membuat masyarakat sepertinya belum memikirkan Pemilu 2024. 

Hal itu bisa terlihat dari hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan awal April 2021. 

Bahkan, dari survei yang dilakukan sejak 13-26 April 2021 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak, 24 persen di antaranya masih menempatkan Joko Widodo sebagai pilihan capres mereka.

Persentase ini adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan sosok lain, seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan lain-lain.

Baca juga: Survei Litbang Kompas dan April yang Cerah untuk Presiden Jokowi

 

Jokowi masih teratas

Berikut ini adalah urutan tokoh pilihan masyarakat untuk menjadi Presiden berdasarkan survei Litbang Kompas April 2021:

1. Joko Widodo: 24 persen
2. Prabowo Subianto: 16,4 persen
3. Anies Baswedan: 10 persen
4. Ganjar Pranowo: 7,3 persen
5. Sandiaga Uno: 3,7 persen
6. Ridwan Kamil: 3,4 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono: 3,3 persen
8. Basuki T. Purnama : 3,1 persen
9. Tri Rismaharini: 2,4 persen
10. Gatot Nurmantyo: 2 persen
11. Mahfud MD: 0.9 persen
12. Lainnya: 2,1 persen
13. Tidak menjawab/rahasia: 21,4 persen

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Masyarakat Belum Pikirkan Nama Capres

Melihat persentase tersebut, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui siapa sosok yang mereka inginkan untuk menjadi calon presiden di periode mendatang.

Angka responden yang tidak menjawab/merahasiakan jawaban bahkan masih lebih tinggi dibandingkan perolehan suara sebagian besar nama tokoh yang ada dalam daftar.

Sementara itu, untuk sosok Joko Widodo yang menempati urutan pertama poling, sudah dapat dipastikan tidak dapat kembali maju apalagi dipilih pada gelaran Pilpres mendatang.

Hal itu karena sesuai UUD 1945 menyatakan jabatan presiden maksimal dua periode.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Disusul Anies, dan Ganjar

Elektabilitas Prabowo

Ketika responden pemilih Jokowi diminta untuk menentukan sosok yang lainnya, maka hasil survei menjadi sebagaimana berikut:

1. Prabowo Subianto: 21,3 persen (4,9 persen pemilih Jokowi memilih Prabowo)
2. Anies Baswedan: 11,7 persen (1,7 persen pemilih Jokowi memilih Anies)
3. Ganjar Pranowo: 10,1 persen (2,8 persen pemilih Jokowi memilih Ganjar)
4. Basuki T. Purnama : 4,9 persen (1,8 persen pemilih Jokowi memilih BTP)
5. Sandiaga Uno: 4,7 persen (1 persen pemilih Jokowi memilih Sandiaga)
6. Agus Harimurti Yudhoyono: 4,4 persen (1,1 persen pemilih Jokowi memilih AHY)
7. Ridwan Kamil: 3,6 persen (0.2 persen pemilih Jokowi memilih RK)
8. Tri Rismaharini: 3,6 persen (1,2 persen pemilih Jokowi memilih Risma)
9. Gatot Nurmantyo: 2,2 persen (0.2 persen pemilih Jokowi memilih Gatot)
10. Mahfud MD: 1,2 persen (0,3 persen pemilih Jokowi memilih Mahfud)
11. Lainnya: 2,8 persen (0,7 persen pemilih Jokowi memilih sosok lain)
12. Tidak menjawab/rahasia: 29,3 persen (7,9 persen pemilih Jokowi tidak memberikan jawabannya)

Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dan memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sekitar 2,8 persen.

Baca juga: THR PNS 2021, Petisi Online, dan Respons Pemerintah

Fokus pandemi Covid-19

Mengutip Kompas.id (4/5/2021), Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Mada Sukmajati menyebut saat ini masyarakat masih terfokus pada kondisi pandemi Covid-19 dan Pilpres masih 3 tahun yang akan datang.

"Memang, masyarakat belum fokus pada agenda politik sehingga belum ada nama-nama yang mengerucut sebagai alternatif pilihan baru. Buktinya, dari nama-nama yang muncul di survei juga masih itu-itu saja,” kata Mada, Senin (3/5/2021).

Belum adanya nama-nama baru yang muncul juga disebut Mada akibat masyarakat yang masih terbawa pada pertarungan di Pilpres 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com