Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kalium Sianida dalam Sate Beracun, Penyebab Tewasnya Anak Pengemudi Ojol di Bantul

Kompas.com - 03/05/2021, 16:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bocah berusia 10 tahun di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia setelah menyantap sate beracun jenis sianida yang dibawa ayahnya. 

Sang ayah, Bandiman yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online, mendapatkan sate untuk takjil tersebut dari perempuan Nani Apriliani (26), yang sebelumnya menyuruh dia untuk mengantarkan sate itu pada seseorang bernama Tomy.

Merasa tidak memesan makanan dan tidak mengetahui pihak pengirim, keluarga Tomy pun tidak bersedia menerima sate tersebut.

Tanpa curiga Bandiman membawa pulang sate takjil tersebut dan disantap oleh anak juga istrinya di rumah.

Naas, belakangan diketahui sate itu mengandung racun jenis Kalium sianida atau KCN. Anak Bandiman tewas sedangkan istrinya berhasil diselamatkan. Keduanya segera dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami mual-mual pasca memakan sate beracun itu.

Baca juga: 4 Hari Diburu Polisi, Wanita Misterius Pengirim Sate Beracun Ditangkap, Ini Dugaan Motifnya

Apa itu Kalium sianida?

Dosen Program Studi Kimia Universitas Diponegoro Semarang, Nor Basid Adiwibawa Prasetya menjelaskan Kalium sianida (KCN) merupakan garam kristal dan berwarna putih, biasanya berbentuk serbuk dan terlihat mirip gula.

"Senyawa ini di Indonesia sering disebut sebagai potas yang banyak disalahgunakan sebagai racun ikan, karena sifatnya beracun dan sangat larut air," jelas Nor Basid saat dihubungi Senin (3/5/2021).

Basid mengatakan, KCN dalam ilmu kimia memiliki sejumlah fungsi, salah satunya sebagai ekstraktor atau zat pengikat logam mulia seperti emas dan perak dari mineral.

Emas dan perak dilarutkan dalam KCN untuk dapat dipisahkan dari senyawa-senyawa lain yang ada di dalam bahan tambang tersebut.

Selain itu, KCN juga banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam reaksi sintesis dalam dunia kimia maupun dalam galvanisasi.

"Walau punya kegunaan yang beragam, namun karena sifat toksiknya dan pencemarannya maka penggunaan sianida ini perlu pengawasan," jelas Basid.

Baca juga: Nani Apriliani, Pengirim Sate Maut di Bantul Pesan Racun Kalium Sianida 250 Gram

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com