Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membedakan Burung Jantan dan Betina, Amati Warna dan Perilakunya

Kompas.com - 02/05/2021, 20:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Burung-burung selalu memikat mata. Dengan warna-warni bulunya, juga dengan tingkahnya yang lucu hinggap dari satu dahan ke dahan lainnya.

Belum lagi cericit nyanyian burung. Jika terdengar di pagi hari, nyanyian burung yang seringnya merdu ini bisa menjadi alarm alam yang membangunkan tidur.

Perilaku dan nyanyian burung berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini bisa karena beda spesiesnya, bisa pula karena beda jenis kelaminnya.

Perbedaan inilah, yang biasa digunakan oleh pecinta burung untuk membedakan mana burung jantan dan betina. Karena perbedaan gender burung ini tak bisa dengan mudah dilakukan hanya dengan melihat alat kelaminnya saja. 

Menurut The Spruce, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menentukan jenis kelamin dari burung. 

Baca juga: Burung Tak Asal Berkicau, Mereka Punya Nada dan Logat Masing-Masing

Dilihat dari warna bulunya

Ilustrasi burung Lovebird.birdeden.com Ilustrasi burung Lovebird.
Barometer pertama yang bisa diamati adalah pada warna-warna bulunya. Burung jantan biasanya memiliki warna bulu lebih terang dan mencolok mata. Garis-garis pada perbedaan warnanya juga terlihat tebal dibanding pada burung betina.

Burung jantang memiliki warna bulu lebih kentara bukan tanpa alasan. Warna bulu inilah yang digunakan untuk menarik lawan jenis.

Semakin ia benderang dengan warna-warna tebal, maka akan semakin besar peluangnya mendapatkan pasangan untuk bereproduksi.

Sedangkan burung betina, biasanya memiliki warna lebih lembut bahkan terkadang pudar. Warna lembut ini ada tujuannya juga. Yaitu digunakan untuk membaur dengan dedaunan, agar ketika ia mengerami telur tak diincar oleh para predator.

Baca juga: Mengapa Burung Hantu disebut Burung Hantu?

Dilihat dari ukuran tubuhnya

Faktor pembeda kedua adalah ukuran tubuh burung. Burung betina biasanya memiliki ukuran lebih besar daripada burung jantan.

Namun perbedaan ukuran tubuh ini susah diamati, kecuali sepasang burung tengah berdiri atau berdiam berdekatan. 

Ketika ukuran tubuh sama, amatilah ciri pembeda lainnya. Yaitu pada ukuran panjang bulu atau ekor dari burung. 

Dilihat dari perilakunya

Burung jantan lebih atraktif dan agresifUnplash/Jason Hafso Burung jantan lebih atraktif dan agresif
Faktor pembeda ketiga, ada di perilaku burung. Meski di beberapa spesies burung terkadang tak ada perbedaan perilaku yang signifikan, tapi di beberapa spesies lain perbedaan ini sangat kentara.

Burung jantan biasanya bermigrasi lebih awal ketimbang burung betina. Sedangkan ditilik dari kicauannya, burung jantang lebih atraktif dalam bernyanyi, bercericit dalam suara lantang.

Suara burung jantan ini bertujuan untuk mencari pasangan, atau juga untuk mendominasi wilayah kekuasaan.

Terkadang burung betina akan ikut bernyanyi, berduet, namun dengan suara yang lebih pelan dan kurang atraktif.

Burung jantan juga lebih atraktif dalam menari, berloncatan kesana kemari dengan tujuan menarik perhatian burung betina. 

Layaknya spesies dengan hormon pejantan, burung juga akan lebih agresif dalam menyerang burung lain yang mendekati sarang pasangannya, atau dalam menyerang berbagai jenis predator lain.

Baca juga: Sering Mematuk, Apakah Burung Pelatuk Akan Sakit Kepala?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com