KOMPAS.com - Burung-burung selalu memikat mata. Dengan warna-warni bulunya, juga dengan tingkahnya yang lucu hinggap dari satu dahan ke dahan lainnya.
Belum lagi cericit nyanyian burung. Jika terdengar di pagi hari, nyanyian burung yang seringnya merdu ini bisa menjadi alarm alam yang membangunkan tidur.
Perilaku dan nyanyian burung berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini bisa karena beda spesiesnya, bisa pula karena beda jenis kelaminnya.
Perbedaan inilah, yang biasa digunakan oleh pecinta burung untuk membedakan mana burung jantan dan betina. Karena perbedaan gender burung ini tak bisa dengan mudah dilakukan hanya dengan melihat alat kelaminnya saja.
Baca juga: Burung Tak Asal Berkicau, Mereka Punya Nada dan Logat Masing-Masing
Burung jantang memiliki warna bulu lebih kentara bukan tanpa alasan. Warna bulu inilah yang digunakan untuk menarik lawan jenis.
Semakin ia benderang dengan warna-warna tebal, maka akan semakin besar peluangnya mendapatkan pasangan untuk bereproduksi.
Sedangkan burung betina, biasanya memiliki warna lebih lembut bahkan terkadang pudar. Warna lembut ini ada tujuannya juga. Yaitu digunakan untuk membaur dengan dedaunan, agar ketika ia mengerami telur tak diincar oleh para predator.
Baca juga: Mengapa Burung Hantu disebut Burung Hantu?
Faktor pembeda kedua adalah ukuran tubuh burung. Burung betina biasanya memiliki ukuran lebih besar daripada burung jantan.
Namun perbedaan ukuran tubuh ini susah diamati, kecuali sepasang burung tengah berdiri atau berdiam berdekatan.
Ketika ukuran tubuh sama, amatilah ciri pembeda lainnya. Yaitu pada ukuran panjang bulu atau ekor dari burung.
Burung jantan biasanya bermigrasi lebih awal ketimbang burung betina. Sedangkan ditilik dari kicauannya, burung jantang lebih atraktif dalam bernyanyi, bercericit dalam suara lantang.
Suara burung jantan ini bertujuan untuk mencari pasangan, atau juga untuk mendominasi wilayah kekuasaan.
Terkadang burung betina akan ikut bernyanyi, berduet, namun dengan suara yang lebih pelan dan kurang atraktif.
Burung jantan juga lebih atraktif dalam menari, berloncatan kesana kemari dengan tujuan menarik perhatian burung betina.
Layaknya spesies dengan hormon pejantan, burung juga akan lebih agresif dalam menyerang burung lain yang mendekati sarang pasangannya, atau dalam menyerang berbagai jenis predator lain.
Baca juga: Sering Mematuk, Apakah Burung Pelatuk Akan Sakit Kepala?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.