Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Jogokariyan Yogyakarta Buka Layanan GeNose, Ini Jadwal dan Tarifnya

Kompas.com - 18/04/2021, 08:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masjid tak hanya menjadi tempat untuk beribadah, tapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Selama Ramadhan Satgas Covid-19 Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, menyediakan layanan tes GeNose.

Layanan ini tidak hanya untuk warga sekitar, tapi untuk masyarakat umum.

Bagaimana cara daftarnya dan berapa biayanya?

Baca juga: Mulai 29 April, Layanan GeNose Tersedia di Bandara Adi Soemarmo

Jadwal dan biaya GeNose

Mengutip Instagram Masjid Jogokariyan, layanan tes GeNose terbuka dari hari Senin-Sabtu dengan jadwal berikut ini:

  1. Pagi: 07.00-10.00 WIB
  2. Malam: 20.00-22.00 WIB.

Untuk pagi, kuotanya dibatas hanya 20 kantong dan malam hari untuk 10 kantong.

Masyarakat yang ingin melakukan tes GeNose tidak perlu memesan terlebih dahulu.

Masyarakat bisa langsung datang ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta pada jam-jam yang sudah ditetapkan (On the Spot).

Untuk biayanya disebutkan 'infaq' minimal Rp 15.000 per orang. Sehingga bagi yang ingin memberi lebih dipersilakan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi:

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Masjid Jogokariyan (@masjidjogokariyan)

Baca juga: Tips Tes GeNose Saat Berpuasa agar Hasilnya Optimal

Kampung Ramadhan Jogokariyan

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, 13 April 2021, di Jogokariyan digelar Pasar Sore Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ). Agenda tersebut merupakan kegiatan tahunan.

Setiap tahunnya para pedagang menjajakan makanan, minuman, dan pernak-pernik Ramadhan selama sebulan penuh di daerah Jogokariyan.

Pada malam harinya lampion yang menghiasi jalan di sekitar Masjid Jogokariyan menyala dan membuat suasana menyerupai Ramadhan di Timur Tengah.

Meski digelar pada saat pandemi, kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan.

Salah satunya adalah adanya tes GeNose untuk mendeteksi infeksi Covid-19.

Pada awal Ramadhan, para pedagang di Jogokariyan diwajibkan untuk melakukan tes GeNose. Namun saat ini tes ini diperuntukkan bagi masyarakat umum.

Takmir Masjid Jogokariyan Gitta Welly Ariadi mengatakan pada Ramadhan kali ini pedagang dibatasi hanya 180 orang selama pasar sore KRJ.

Jika ada yang terdeteksi reaktif, maka direkomendasikan untuk melakukan tes PCR dan belum diperbolehkan melayani pembeli.

Pemeriksaan akan dilakukan kepada para pedagang setiap seminggu sekali.

Baca juga: GeNose Jadi Syarat Perjalanan, Epidemiolog: Untuk Screening atau Membiarkan Orang Pergi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com