Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pernyataan IDI terkait Pandemi Covid-19

Kompas.com - 24/03/2021, 08:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah narasi yang mengatasnamakan organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beredar di media sosial Facebook.

Narasi berisi ajakan agar masyarakat Indonesia tidak percaya tentang adanya pandemi Covid-19, serta menyebut bahwa pandemi Covid-19 adalah bentuk "pembodohan global".

Dari konfirmasi tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Diketahui, narasi tersebut disebarkan di media sosial Facebook oleh akun Tn Tara PBworked pada Minggu (21/3/2021).

Berikut narasi selengkapnya:

"Wahaiii warga negara indonesia ku tercinta...sadarr lah akan fitnah wabahh ini..kita sedang d jajah negara lain..dgn mengemparkan wabah covid 19 agar kita menjadi warga negara yg bodoh dan tidak memiliki generasi2 hebat...!

_Tulisan ini *dari kawan-kawan komunitas IDI* ( Ikatan Dokter Indonesia ) Tulisan nya bagus dan ilmiah_

*JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN* BERPIKIRLAH DENGAN *AKAL SEHAT* AGAR SELALU *SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA*

Terus terang kami paham sebenarnya *apa yang terjadi,* hakekatnya *udara didunia ini bersih* dan *sehat, tidak ada pandemi,* tidak ada covid dan *tidak ada virus* yang berterbangan *yang mematikan,* semua itu adalah *bentuk pengelabuan* dan *pembodohan global* !

Contoh negeri *Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan* dan sebagian *negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet* adalah negeri *yang aman sehat semua rakyatnya* tidak ada satupun *yang diklaim terkena covid,* kok bisa ?

Karena *negara-negara tersebut tegas menolak keras himbauan dari WHO*, karena bagi negara tersebut ini adalah *'isu pandemi'* bukan 'wabah pandemi', *dengan tujuan mematikan perekonomian* dan *sosial masyarakat suatu negara*.

Secara *LOGIKA saja, pertama* bila covid ini disebut *pandemi* ( wabah *virus* yang *mematikan* ), *tentunya* dan *seharusnya* orang-orang disekitar kita *sudah banyak yang mati bergelimpangan* pula dan *berjatuhan* di *jalan-jalan,* di *pasar-pasar*, *dirumah-rumah mereka sendiri* pada *berjatuhan mati* seperti yang *kita lihat* yang terjadi *di wuhan china sana*, tidak harus mati *di rumah sakit*, karena katanya *pandemi* ?

*Masih percayakah yang mati berjatuhan* di *jalan-jalan* di *wuhan china* itu adalah *karena covid* ? Ternyata *China RRC telah berhasil membuat pembodohan* kepada *seluruh dunia.*
*Logika kedua,* bisa dipikir *dengan akal sehat* saja *kasus-kasus* yang terjadi *mengapa orang-orang yang diklaim 'positif'* lalu *karantina dirumah* sendiri ( mandiri ) *99% tidak pernah ada satupun korban yang meninggal,* betul ?

*Tapi yang di karantina di rumah sakit* pasti banyak dari *teman-teman kita* dan *saudara kita* yang kita cintai *meninggal* mereka hanya menjadi *korban kematian* justeru *saat dirumah sakit.*

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com