Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial, beredar informasi bahwa Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalahe Makassar, Eha Soemantri, meninggal dunia akibat vaksin virus corona.
Informasi ini menyebar setelah Eha meninggal dunia beberapa hari pasca menerima dosis kedua vaksin Covid-19.
Pihak RS tempat Eha dirawat dan Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Sulawesi Selatan membantah hal itu. Eha meninggal dunia akibat infeksi virus corona, bukan karena vaksin yang diterimanya.
Akun Facebook Anggun AL Haq membagikan informasi mengenai kematian Direktur Pascasarjana STIK Tamalatea Makassar Eha Soemantri.
Dalam narasi unggahan yang dibaginya pada 22 Februari 2021, Anggun menuliskan bahwa vaksin Covid-19 harus dihindari karena membahayakan.
Berikut ini adalah narasi yang dibagikan akun tersebut:
"Bukan provokasi tp KEBENARAN tdk boleh kita tutupi
KEMATIAN mmg rahasia Allah tp setidaknya kita bisa hindari sesuatu yang membahayakan buat diri kita bila kita sdh tahu bhw itu membahayakan..
#Tolak_vaksin
*Direktur STIK Tamalatea Meninggal, Sudah 2 Kali Vaksinasi Covid-19*
Muhammad Yunus
Jum'at, 19 Februari 2021.
Direktur Pascasarjana STIK Tamalatea Makassar dan Bendahara Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan masyarakat Dr Eha Soemantri, S.KM, M.Kes.
SuaraSulsel.id -
Kabar duka datang dari Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat (Persakmi). Kader terbaiknya, Dr Eha Soemantri, S.KM, M.Kes meninggal dunia.
Eha meninggal di ICU Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo. Setelah salat subuh. *Kabar beredar, sebelumnya Eha dirawat karena terinfeksi Covid-19.*
Eha sendiri sebeumnya sudah divksin. Namanya masuk dalam penerima vaksin pertama di Sulsel. Bersama beberapa pejabat Pemprov Sumsel da Forkopimda di Sulsel.