KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, banyak yang menanyakan mengapa selalu turun hujan saat Imlek datang.
Salah satu akun Twitter yang mengunggah pertanyaan seperti itu adalah @wellyesbutnoo.
Dia mengaku heran mengapa setiap kali datang tahun baru Imlek selalu turun hujan.
"imlek dan hujan ini bisa dijelasin secara science gk sih. kadang gak percaya aja kenapa tiap imlek selalu hujan," tulisnya, Jumat (12/2/2021).
Baca juga: Video Viral Polisi di Riau Turunkan Bendera Merah Putih Saat Hujan Lebat
imlek dan hujan ini bisa dijelasin secara science gk sih. kadang gak percaya aja kenapa tiap imlek selalu hujan.
— are you ok? (@wellyesbutnoo) February 12, 2021
Kemudian akun Twitter lain yang men-twit pertanyaan serupa, yakni @mieayamkusukaa.
Pemilik akun tersebut menanyakan mengapa saat Imlek selalu hujan.
"kenapa ya imlek selalu hujan? mau keluar benerin lensa aja langsung deres," tulisnya, Jumat (12/2/2021).
Baca juga: Potensi Banjir, Tiga Wilayah di Pulau Jawa Ini Berstatus Siaga Hujan Lebat
kenapa ya imlek selalu hujan? mau keluar benerin lensa aja langsung deres ????
— ???? (@mieayamkusukaa) February 12, 2021
Akun Twitter @aloyprayoga bahkan mengunggah suatu keniscayaan bahwa bukan Imlek namanya jika tidak dibarengi dengan hujan.
Baca juga: Peringatan BMKG: Cuaca Ekstrem Intai 26 Daerah Ini Sepekan ke Depan, Mana Saja?
bukan imlek namanya kalo tidak hujan
— loy (@aloyprayoga) February 12, 2021
Baca juga: Perjalanan Perayaan Imlek di Indonesia dari Masa ke Masa..
Lantas, bagaimana penjelasan ilmiah dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)?
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary T. Djatmiko menuturkan, turunnya hujan saat tahun baru Imlek adalah fenomena biasa.
Seperti diketahui, Hari Raya Imlek selalu jatuh antara bulan Januari atau Februari.
Bersamaan dengan itu, ucap Hary, memang sedang terjadi puncak musim hujan di beberapa wilayah, termasuk di Indonesia.
"Imlek setiap tahunnya jatuh antara Januari dan Februari, sehingga sudah diketahui kita bersama pada bulan itu merupakan bulan-bulan periode puncak musim hujan," kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/2/2021).
Pada bulan-bulan tersebut, potensi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan sangat optimal untuk terjadinya hujan.