KOMPAS.com - Sebagai upaya mencegah penularan virus corona Covid-19, salah satu yang penting dilakukan adalah rajin memakai masker.
Hal itu untuk mencegah masuknya droplet dari seseorang yang terinfeksi Covid-19, agar tidak masuk kek dalam saluran pernapasan.
Di sisi lain, memakai masker dilengkapi dengan aksesoris "strap" atau tali menjadi tren di kalangan anak muda.
Bahkan, banyak pula warganet yang mencari dan menjual strap masker melalui media sosial dan toko online.
Baca juga: Ramai Tutorial Masker Bedah Dibuat Jadi Masker Bertali dengan Keluarkan Kawat, Ini Tanggapan Dokter
Berikut ini sejumlah hal yang perlu diperhatikan mengenai penggunaan strap masker:
Menanggapi ramainya soal strap masker, dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, Adam Prabata melihat ada plus minus terkait penggunaan strap masker.
Terutama terkait potensi penularan virus dari droplet.
"Strap masker dapat meningkatkan kenyamanan dan menjadi fashion, sehingga berpotensi meningkatkan angka penggunaan masker," ujar Adam saat dihubungi Kompas.com, Kamis, (11/2/2021).
Sementara di sisi lain, memakai strap masker berisiko droplet menempel di area dalam masker saat masker digantung dan ada risiko masker menempel ke pakaian dan terjadi kontaminasi silang.
Lantaran penggunaan strap agar masker tidak jatuh atau hilang, menyimpan masker dengan aman dan tepat juga dapat mencegah kita terpapar virus yang menempel pada masker.
Baca juga: Masih Ada Masyarakat Tak Mampu Beli, Jokowi Minta Pemda Bagikan Masker
Adam menjelaskan, ketika membuka masker perhatikan tata cara yang tepat agar tangan kita tidak menyentuh daerah yang menjadi tempat berkumpulnya virus. Berikut ini panduannya:
1. Pegang tali masker, regangkan, dan lepas masker yang digunakan
2. Pastikan hanya memegang tali masker dan hindari menyentuh area masker lainnya
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut saat sedang membuka masker