Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lapan soal Lapisan Inversi dan Penyebab Suara Dentuman Misterius

Kompas.com - 07/02/2021, 17:37 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam dua pekan terakhir, di sejumlah daerah dilaporkan adanya suara dentuman misterius, yang tidak diketahui sebabnya.

Di antaranya adalah laporan suara dentuman yang terdengar oleh masyarakat yang tinggal di kawasan Buleleng, Lampung, dan Malang.

Salah satu kemungkinan timbulnya suara semacam itu adalah adanya benda antariksa yang memasuki atmosfer bumi.

Akan tetapi, suara dentuman juga bisa muncul akibat adanya lapisan inversi di atmosfer.

Mengutip penjelasan Tim Reaksi Analisis Kebencanaan (TREAK) dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), lapisan inversi adalah lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.

"Pada kondisi normal, suhu atmosfer turun bersama ketinggian, sehingga lapisan atmosfer yang dingin berada di atas lapisan atmosfer yang hangat," demikian penjelasan Lapan.

Namun, pada lapisan inversi terjadi sebaliknya. Lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin. Oleh karena itu, disebut inversi (terbalik).

Baca juga: Tak Ada Mendung Tak Ada Petir, Kok Bisa Ada Suara Dentuman?

Proses terjadinya lapisan inversi

Menurut TREAK, lapisan inversi biasa terjadi pada malam dan dini hari, karena udara di dekat permukaan mendingin (pendinginan radiatif), sementara udara di atasnya tetap hangat.

Lapisan inversi juga dapat terjadi karena aliran udara hangat/dingin (adveksi) dan bertemunya udara hangat/dingin (front).

"Lapisan inversi merupakan sesuatu yang biasa dan normal terjadi dalam dinamika atmosfer," demikian penjelasannya.

Inversi dapat terjadi di dekat permukaan hingga lapisan batas sampai dengan 5 km, bahkan terjadi pada ketinggian sekitar 17 km (tropopause), dan luasnya bervariasi dari skala lokal hingga regional.

Dampak lapisan inversi

Lapisan inversi menahan pengangkatan udara ke atas (konveksi) sehingga dapat mengakibatkan terkumpulnya energi di dekat permukaan dan dilepaskan dalam bentuk badai petir (thunderstorm) yang kuat.

Lapisan inversi juga dapat menyebabkan cuaca yang berkabut dan menahan polutan berada di dekat permukaan.

Selain itu, lapisan inversi juga dapat menyebabkan suara dipantulkan atau dibelokan sampai ke tempat yang lebih jauh.

TREAK menyebutkan, tidak ada bukti bahwa suara yang dipantulkan lapisan inversi dapat mengakibatkan kaca pecah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com