KOMPAS.com - Suara dentuman misterius kembali terjadi pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.
Warganet pun ramai-ramai melaporkan suara dentuman yang dirasakan di daerah Malang dan sekitarnya tersebut.
Baca juga: Berikut Analisis Lapan soal Banjir di Luwu Utara
Berikut ini beberapa di antaranya:
Gua lagi di Turen, Malang.
— Dzawin Atlit E-Sport (@Dzawinur) February 2, 2021
Ada yg denger suara dentuman berkali-kali ga?
Dentuman dari semalam masih terdengar sampe skrg. Bahkan lebih intens...
Sumber suara belum diketahui pasti, yg pasti tadi juga angin kenceng bgt.
Semoga cepat berlalu...
— Malang Backpacker (@MLG_backpacker) February 2, 2021
Ini kuping aku..atau aku emang denger dentuman lagi ya. 4 kali dan bertambah, yang lain ga jelas tapi 2 kali jelas.. Malang kamu kenapa ????
— Cheese Cake Spesial (@hanumalfa) February 2, 2021
krungu suara dentuman gak rek?
— BPBD Kota Malang (@bpbd_malangkota) February 2, 2021
Baca juga: Hasil Analisis Lapan soal Penyebab Banjir Besar di Kalimantan Selatan
Diketahui, munculnya suara dentuman misterius dapat disebabkan karena sejumlah hal, salah satunya diduga dari adanya benda langit yang jatuh atau melintas di dekat Bumi.
Kendati demikian, peneliti di Pussainsa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang, menegaskan sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.
Hal itu diketahui, setelah pihaknya melakukan pengecekan dengan menggunakan NEO Earth Close Approaches dengan alamat https://cneos.jpl.nasa.gov/ca/ selama 2-3 hari terakhir.
"Belum ada," katanya pada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).
Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan
Andi juga menjelaskan bahwa terdapat dua asteroid yang melintas dekat dengan bumi, tetapi waktu tiba di Bumi bukan tengah malam tadi.
"Kalau dari database Close-Approached Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, asteroid yang melintas dekat dengan bumi dengan jarak kurang dari 1 jb (jarak bulan) hanyalah asteroid 2020 SO," kata dia.
Lanjutnya, asteroid 2020 SO memiliki jarak kurang lebih 225.900 km dan bergerak dengan kecepatan 36.864 km/jam.
Baca juga: 3 Asteroid Seluas Lapangan Sepak Bola Baru Saja Mendekati Bumi, Apa Dampaknya?
Selain asteroid 2020 SO, ada juga asteroid 2020 TB12 yang melintas dekat bumi pada 1 Februari pukul 12.51 WIB.
Dia mengatakan jaraknya 6,75 jb atau 2.594.000 km.
Ukuran asteroid ini jauh lebih besar, yakni sekitar 110-240 meter.
"Kalau kelajuannya 32.000 km/jam, seharusnya tiba 81 jam lagi, atau 3 hari 9 jam," tuturnya.
Baca juga: Ramai soal Latihan Terbang Malam di Langit Yogyakarta-Klaten, Ini Penjelasan TNI AU
Untuk memastikan penyebab dentuman yang terjadi di Malang dan sekitarnya, pihaknya perlu berkoordinasi dengan BMKG.
"Harus dikonfirmasi dulu dengan radar meteornya BMKG. Untuk radar meteor, biasanya berkoordinasi dengan balai BMKG," kata Andi.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Meteorit Sikhote-Alin Jatuh di Siberia, Rusia
Lebih lanjut, Andi mengatakan ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab munculnya suara dentuman, mulai dari adanya benda jatuh dari langit hingga sonic boom.
"Jadi belum bisa dipastikan, tapi ya dugaan ke arah sana (asteroid yang jatuh ke Bumi), selain kemungkinan yang lain seperti seperti sonic boom (dentuman sonic) dari armada angkatan udara yang sedang latihan, dan lain sebagainya," imbuh dia.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Warganet Kisahkan Suara Dentuman Aneh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.