KOMPAS.com - Nia Ramadhani menjjadi bahan perbincangan warganet saat membawakan acara TikTok Awards Indonesia 2020, pada Sabtu (30/1/2021).
Ia mendapat kritikan dari warganet lantaran dianggap tidak piawai dalam memandu acara.
Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Elsya Sandria melalui akun Twitter-nya @elsyandria.
Baca juga: Profil 7 Artis Indonesia yang Masuk Daftar Wanita Tercantik 2020
Abis nonton cara nia ramadhani menjadi host di tiktok, dari body language, pemilihan kosa kata dan interaksi dengan partner terlihat bukan bidangnya, untungnya raffi ahmad backup semuanya.
Pointnya, memang membawakan sebuah acara sangat tidak mudah butuh wawasan dan jam terbang.
— Elsya Sandria (@elsyandria) February 1, 2021
Baca juga: Menilik Fenomena Artis dalam Bursa Pilkada...
Hal serupa juga disampaikan oleh @ApriliaRiefa.
Aku gak masalah sih dengan Nia Ramadhani ga bisa MC. Mungkin dia grogi atau gimana. I dont care.
— Riefa (@ApriliaRiefa) February 1, 2021
Tapi yang bikin aku rada ilfeel dia ngerendahin Raffi, bintang tamu dan selalu menonjolkan diri sendiri. Padahal posisi dia host bukan bintang tamu.
Baca juga: Menilik Fenomena Pemilih di Pilkada yang Pasang Pasfoto dan Artis Korea...
Dalam cuplikan video yang beredar di Internet, Nia beberapa kali mengucapkan "apa namanya" dan mengucapkan kata-kata yang kurang jelas untuk didengar.
Saat membawakan acara tersebut, Nia mengatakan bahwa dirinya malu dan mengaku tidak pernah jadi pembawa acara sebelumnya.
Lantas, mengapa seseorang dapat kehabisan kata-kata di atas panggung? Atau, apa yang membuat kata-kata yang diucapkannya jadi kurang jelas?
Salah satu penyebab umum dari buruknya penyampaian seseorang di depan publik adalah kurang persiapan.
The Guardian, 4 Februari 2019, merangkum pendapat para ahli mengenai ketakutan pembicara publik.
Salah satunya disampaikan oleh mantan pengacara Graham Davies.
Ia telah beberapa kali memberikan pembinaan presentasi dan tips pemolesan pidato kepada banyak politisi senior.
“Salah satu hal yang dianggap menakutkan tentang berbicara di depan publik adalah tidak adanya proses untuk persiapan. Saya memberi proses pada orang. Berbicara berkaitan dengan dua hal: memutuskan apa yang akan dikatakan, dan mengatakannya," kata Davies.
Baca juga: Menilik Peran Artis yang Kini Beralih Menjadi YouTuber, Ada Apa?
Selain kurang persiapan, saat berbicara di depan umum ada istilah tongue-tie yang sering diartikan dengan lidah kaku, salah bicara, atau kehabisan kata-kata.
Tongue-tie dikaitkan dengan rasa malu dan grogi saat berada di depan publik.