KOMPAS.com - Sederet nama artis ternama kembali meramaikan bursa pilkada yang akan digelar serentak di Indonesia.
Kali ini misalnya ada pesinetron Sahrul Gunawan, Firman Mutkin, Adly Fairuz, dan pedangdut Fadia A. Rafiq.
Fenomena ini terjadi tidak hanya di pilkada kali ini, namun juga di sejumlah pesta demokrasi sebelumnya.
Baca juga: Deretan Artis yang Telah Mendaftar Pilkada 2020
Lantas apa yang melatarbelakangi para artis terjun ke politik dan maju di Pilkada?
Peneliti dari Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai terjunnya artis ke dunia politik atau maju di Pilkada dilatarbelakangi sejumlah motif, salah satunya yakni untuk mendongkrak suara.
"Pertama dari sisi kandidat ya, kalau dia menggandeng artis sebagai wakil masih ada semacam kepercayaan di kandidat tersebut bahwa artis itu dapat menarik dukungan masa yang lebih banyak," kata Arya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/9/2020) siang.
Baca juga: Jalan Politik Gibran, dari Tukang Martabak hingga Daftar Wali Kota Solo...
Padahal banyaknya penggemar yang dimiliki oleh seorang artis belum tentu sebanding dengan banyaknya suara yang dapat disumbangkan.
"Orang mungkin tertarik ikut (menyaksikan) kampanye, mungkin dia ingin melihat, penasaran saja, artis itu seperti apa, mungkin selama ini dia lihat di televisi, sekarang ingin lihat tatap muka," ujarnya.
Oleh karena itu, banyak artis yang maju dalam pemilihan umum ini mengalami kegagalan meskipun secara popularitas terbilang tinggi.
Baca juga: Menilik Peran Artis yang Kini Beralih Menjadi YouTuber, Ada Apa?
Arya menjelaskan, seorang artis harus memiliki nilai tambah selain populer, untuk bisa memenangkan suara.
"Popularitas tidak cukup untuk kalangan artis, dia harus punya added value yang lain, misalnya apakah dia secara aktif menggalang masyarakat pemilih di bawah, apakah dia secara rutin bergerak ke bawah," papar Arya.
Ia mencontohkan artis juga politisi Nurul Arifin, Dedi Mizwar, Tanto Wiyahya, juga Desi Ratnasari.
"Ada juga yang panggilan, (Arya menontohkan Nurul Arifin) merawat basis, aktif di partai, jadi ketua DPP Partai, jadi juru bicara, bahkan ambil S2 juga ilmu politik, itu adalah panggilan jiwa," ungkap Arya.
Baca juga: Selain Suami BCL, Ashraf Sinclair, Berikut Artis yang Meninggal karena Serangan Jantung
Soal mengapa banyak artis yang terjun di dunia politik Arya menyebut ada sebagian yang karena panggilan jiwa, namun banyak yang lain karena unsur 'coba-coba'.