Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 28 Desember: 81 Juta Kasus | Putin Segera Disuntik Sputnik V

Kompas.com - 28/12/2020, 08:10 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.

Hingga Senin (28/12/2020) pagi pukul 07.02 WIB, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 81.118.606 kasus.

Dari jumlah itu, sebanyak 1.771.342 orang meninggal dunia, dan 57.273.250 orang dinyatakan sembuh.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 19.549.211 kasus, 340.952 orang meninggal dunia, dan 11.481.970 orang sembuh
  2. India: 10.208.725 kasus, 147.940 orang meninggal dunia, dan 9.781.945 orang sembuh
  3. Brasil: 7.484.285 kasus, 191.139 orang meninggal dunia, dan 6.475.466 orang sembuh
  4. Rusia: 3.050.248 kasus, 54.778 orang meninggal dunia, dan 2.450.829 orang sembuh
  5. Perancis: 2.559.686 kasus, 62.746 orang meninggal dunia, dan 189.941 orang sembuh
  6. Inggris: 2.288.345 kasus, dan 70.752 orang meninggal dunia
  7. Turki: 2.147.578, 19.878 orang meninggal dunia, dan 2.015.230 orang sembuh
  8. Italia: 2.047.696 kasus, 71.925 orang meninggal dunia, dan 1.394.011 orang sembuh
  9. Spanyol: 1.869.610 kasus, dan 49.824 orang meninggal dunia
  10. Jerman: 1.655.322 kasus, 30.502 orang meninggal dunia, dan 1.236.700 orang sembuh.

Baca juga: Penularan Masih Tinggi, Anggap Semua Orang adalah Pembawa Virus Corona...

Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Minggu (27/12/2020):

Rusia

Seorang peneliti bekerja di dalam laboratorium di Institut Penelitian Gamaleya selama proses pengetesan dan produksi vaksin virus corona di Moskwa, Rusia, pada 6 Agustus 2020. Rusia mengklaim menjadi negara pertama yang menciptakan vaksin virus corona, dan diberi nama Sputnik V.THE RUSSIAN DIRECT INVESTMENT FUND/Handout via REUTERS Seorang peneliti bekerja di dalam laboratorium di Institut Penelitian Gamaleya selama proses pengetesan dan produksi vaksin virus corona di Moskwa, Rusia, pada 6 Agustus 2020. Rusia mengklaim menjadi negara pertama yang menciptakan vaksin virus corona, dan diberi nama Sputnik V.
Juru Bicara Kepresidenan Rusia, mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera menerima vaksin virus corona buatan dalam negeri, Sputnik V.

"Dia (Putin) mengatakan akan menerima vaksin, dia telah mengambil keputusan ini, dan sedang menunggu hinga prosedur formal selesai dilengkapi," kata Dmitry Peskov, Jubir Presiden.

Sebelumnya, Putin telah menyampaikan bahwa vaksin Sputnik V aman dan efektif. Dia juga tidak melihat ada alasan bagi orang-orang untuk menolak divaksin.

Rusia telah memulai program vaksinasi menggunakan Sputnik V sejak awal Desember. Vaksinasi dimulai dengan kelompok paling rentan yang ada di Moskow.

Baca juga: Ilmuwan Akan Lakukan Uji Coba Gabungan Vaksin Oxford dan Sputnik V

Lebanon

Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan, pengiriman pertama vaksin virus corona Pfizer-BioNTech akan tiba di negara itu pada Februari 2021.

"Lebanon akan menerima vaksin pada pertengahan Februari secara bertahap. Pengiriman ini akan mencakup 15 persen dari populasi," demikian pernyataan pejabat setempat.

Setelah vaksin itu tiba, mereka akan mengamankan vaksin tambahan untuk 20 persen populasi lainnya.

Pemerintah Lebanon mengizinkan klub malam dan bar dibuka kembali menjelang liburan Natal, meskipun ada kritik dari para dokter bahwa tingkat ketersediaan bed rumah sakit sudah sangat rendah.

Lebanon juga sedang bergulat dengan krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara 1975-1990.

Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Landa Pengungsi Suriah di Lebanon, Bagaimana Kondisinya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com