KOMPAS.com - Hari ini 2 tahun lalu, atau tepatnya pada 22 Desember 2018 terjadi tsunami di Selat Sunda.
Diberitakan Harian Kompas, 24 Desember 2018, bencana tsunami menerjang Provinsi Banten dan Provinsi Lampung.
Kejadiannya berlangsung pada Sabtu (22/12/2018) malam hingga Minggu (23/12/2018) pukul 22.00 WIB.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami yang Senyap di Mentawai
Dampak terparah dirasakan di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Ketiadaan peringatan dini membuat masyarakat tidak memiliki waktu untuk menyelamatkan diri dan harta benda ke lokasi yang aman.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, tsunami di pesisir Banten dan Lampung tidak dipicu aktivitas tektonik karena tidak terekam gempa bumi sebelumnya.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Keterangan itu sekaligus mengoreksi keterangan BMKG sebelumnya, yang menyebutkan bahwa yang terjadi adalah gelombang pasang.
Lanjutnya, ada beberapa fenomena bencana yang berbeda, yang terjadi relatif bersamaan dan saling memengaruhi, sehingga resultantenya mengakibatkan dampak lebih parah melampaui perhitungan biasanya.
Bencana di Selat Sunda merupakan interaksi dari gelombang tinggi (fenomena meteorologi maritim) akibat cuaca ekstrem yang dampak ketinggian gelombangnya diperparah fenomena bulan purnama.
Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?
Lalu, dipengaruhi erupsi Gunung Anak Krakatau yang mengakibatkan tremor (getaran) pada dinding lereng di Kompleks Krakatau, dan akhirnya memicu longsor akibat runtuhnya dinding lereng.
Keduanya juga dipengaruhi terjadinya tsunami, yang juga merupakan dampak lanjut dari longsor bawah laut.
Menurut peneliti tsunami asal Indonesia yang bekerja di GNS Science, Selandia Baru, Aditya R Gusman, sumber tsunami diprediksi berada di sekitar Kepulauan Anak Krakatau dan waktu kejadian sumber tsunami pada 21.02 WIB.
Baca juga: Sejarah Gunung Anak Krakatau dan Letusan Terdahsyat 1833 yang Menewaskan 36.417 Orang...
Jika mengacu pada data tide gauge BIG (alat pemantau muka air laut di Serang) tsunami tiba paling awal di Serang, yaitu pukul 21.27 WIB.
Berikutnya, di Pelabuhan Panjang, Lampung, 21.53 WIB.