Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlaku Mulai Rabu hingga Januari 2021, Ini Aturan Lockdown di Jerman

Kompas.com - 13/12/2020, 21:38 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus virus corona di Jerman melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir.

Rekor harian Covid-19 di Jerman mencapai lebih dari 29.000 kasus per hari.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Jerman melakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran virus meluas: lockdown. 

Dikutip dari DW (13/12/2020), Kanselir Jerman Angela merkel telah mengumumkan penutupan toko, sekolah, dan pusat penitipan anak menjelang Natal untuk membendung lonjakan kasus virus corona.

Aturan baru akan berlaku mulai Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Jelang Natal, Jerman Mulai Lockdown Parsial hingga 10 Januari Mendatang

Penutupan tempat-tempat umum

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu memerintahkan sebagian besar toko tutup mulai Rabu, bersama dengan sekolah dan pusat penitipan anak.

Pembatasan baru akan berlaku hingga setidaknya 10 Januari untuk membantu mengatasi gelombang kedua pandemi virus corona yang mengancam sistem kesehatan negara itu.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin federal dan negara bagian, dia mengatakan pembatasan dilakukan untuk mengatasi peningkatan kasus eksponensial infeksi Covid-19.

Keputusan tersebut ditetapkan untuk menyebabkan gangguan besar bagi pengecer, sistem pendidikan dan masyarakat menjelang liburan Natal.

"Langkah-langkah yang kami mulai pada 2 November belum cukup. Sistem kesehatan berada di bawah tekanan berat dan tujuan kami selalu untuk menghindari kelebihan beban sistem perawatan kesehatan," kata Merkel dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan.

Warga Perancis mengantre untuk membeli rokok di Kehl, Jerman, pada Kamis 15 Oktober 2020. Antrean itu terjadi setelah Perancis mengumumkan bakal menerapkan jam malam selama sebulan guna menangkal Covid-19.AP PHOTO/Jean-Francois Badias Warga Perancis mengantre untuk membeli rokok di Kehl, Jerman, pada Kamis 15 Oktober 2020. Antrean itu terjadi setelah Perancis mengumumkan bakal menerapkan jam malam selama sebulan guna menangkal Covid-19.

Baca juga: Kasus Corona Melonjak Tinggi, Jerman Akan Lockdown hingga Januari 2021

Apa saja aturan baru lockdown di Jerman?

  1. Semua toko dan layanan non-esensial akan tutup hingga 10 Januari
  2. Sekolah dihimbau untuk memulangkan siswanya dan melanjutkan pelajaran secara online serta memperpanjang liburan Natal hingga 10 Januari 2021.
  3. Pusat penitipan anak juga akan ditutup, tetapi orang tua dapat mengambil hari libur berbayar untuk menjaga anak-anak mereka.
  4. Pengusaha didorong untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah.
  5. Acara keagamaan di gereja, sinagog, dan masjid dapat berlangsung jika mengikuti aturan kebersihan, tetapi nyanyian bersama tidak diperbolehkan.
  6. Negara bagian masih berencana untuk melonggarkan pembatasan kontak yang lebih ketat untuk tanggal 24 hingga 26 Desember sehingga anggota keluarga dekat dapat menghabiskan Natal bersama. Hanya dibolehkan mengundang hingga empat orang dewasa dari rumah tangga lain tetapi hanya dari keluarga dekat, ditambah sejumlah dari anak di bawah 14 tahun.
  7. Orang tidak boleh membeli kembang api untuk Malam Tahun Baru.
  8. Kanselir juga merekomendasikan agar keluarga yang berencana bertemu harus mengisolasi diri selama seminggu sebelumnya agar aman.

Baca juga: Rekor Kasus Harian Tembus 1.000, Korsel Lakukan Tes Massal di 150 Titik Kota Seoul

Rekor kasus harian

Aturan tersebut diberlakukan untuk menurunkan tingkat infeksi sehingga pihak berwenang dapat melakukan pelacakan kontak (tracing).

Sebab dengan tingginya jumlah infeksi membuat pelacakan kontak tidak mungkin dilakukan.

Tingkat infeksi yang dapat diterima untuk ini adalah 50 kasus per 100.000 penduduk.

Sselain itu juga disebutkan, meskipun pemerintah melakukan pembatasan hingga 10 Januari, tindakan tersebut dapat diperpanjang lebih lanjut jika jumlah kasus gagal turun.

Pada hari Minggu, Institut Robert Koch untuk Penyakit Menular Jerman melaporkan 20.200 infeksi baru dan 321 kematian. Sebelumnya rekor kasus harian mencapai 29.875 pada Jumat.

Disebutkan, kapasitas unit perawatan intensif negara tersebut juga dalam kondis kritis. Yaitu hanya menyisakan hingga 10 persen tempat tidur di beberapa negara bagian.

Baca juga: Kelelahan Rawat Pasien Corona, Banyak Petugas Medis di Swedia Pilih Mengundurkan Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com