KOMPAS.com - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online telah diterapkan beberapa bulan terakhir untuk menekan penyebaran virus corona.
Namun, tak sedikit orangtua yang kesulitan dalam mendampingi anak-anaknya belajar secara online. Hal tersebut diakui Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr Rose Mini.
"Orangtua seringkali merasa kesulitan membagi waktu. Terlebih lagi jika memiliki banyak anak dengan jenjang pendidikan yang berbeda-beda", ungkap Rose saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/12/2020).
Ia menyebut, banyak orangtua sering kali mengeluhkan anak-anaknya yang merasa jenuh belajar.
Senada dengan itu, Maya Savitri dari Lembaga Psikologi Anava pun mengungkapkan ada sejumlah orangtua cukup stres dengan diterapkannya PJJ.
Terlebih, karena motivasi belajar anak yang menurun, kecanduan bermain gadget, dan emosinya sulit diarahkan.
Baca juga: Orangtua Tak Izinkan Belajar Tatap Muka, Sekolah Harus Tetap Fasilitasi PJJ
Menurut kedua pakar bidang psikologi tersebut, stres pada orangtua dipicu ekspektasi terhadap hasil belajar anak yang terlalu tinggi.
Ekspektasi tinggi tersebut akhirnya membuat orangtua overthinking terhadap pencapaian belajar anak. Misalnya, takut akan tidak naik kelas dan khawatir anak ketinggalan pelajaran.
Rose mengatakan ada cara bagi para orangtua untuk mengatasi stres saat harus mendampingi anak belajar online. Yakni, memahami life skills (keterampilan hidup) yang sangat berguna untuk survive di berbagai kondisi.
Berikut tujuh life skills yang dapat diterapkan para orangtua:
Pertama, fokus pada penyelesaian masalah atau pencapaian target tertentu. Orangtua yang mengalami kecemasan perlu memahami lagi mengapa mereka mengalami hal tersebut.
Misalnya, faktor ekonomi yang menjadi penyebab kecemasan, maka orangtua dapat mulai mencari tambahan penghasilan sebagai penyelesaian masalah.
Baca juga: KPAI: 83,68 Persen Sekolah Belum Siap Lakukan Pertemuan Tatap Muka
Kedua, membangun sikap empati untuk saling memahami perasaan antara orangtua dan anak.
Ketiga, orangtua harus menjalin komunikasi dengan anak agar memahami masalah apa saja yang sedang dihadapi.
Komunikasi menjadi penting, sehingga setiap masalah tidak hanya dipendam, namun dicari solusi bersama-sama.