Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Gotong Royong Melawan Corona

Kompas.com - 02/12/2020, 09:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KINI kita bisa berdebat tanpa akhir mengenai apakah pagebluk Corona masih merajalela atau sudah berlalu.

Namun sebagai seorang insan warga Indonesia, sebaiknya saya sadar bahkan yakin bahwa adalah lebih baik apabila kita bersatupadu ketimbang terpecah-belah saling bermusuhan dengan sesama warga Indonesia dalam menghadapi musuh bersama yang sebenarnya yaitu virus Corona.

Sebagai warga bangsa Indonesia, sebaiknya saya jangan lupa sejarah tentang bagaimana kaum penjajah berhasil lambat namun pasti menjajah Nusantara sampai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan melakukan jurus divide et empera, memecah-belah bangsa yang mereka ingin jajah.

Setelah merdeka seharusnya kita jangan lupa bagaimana kita tanpa sadar telah memecah-belah diri kita sendiri melalui tragedi Madiun, tragedi G-30-S, tragedi Mei 1998 dan lain-lain tragedi yang merupakan fakta bahwa kita telah memecah-belah bangsa sendiri.

Syukur Alhamdullilah daya tahan semangat persatuan bangsa Indonesia ternyata sangat kuat sehingga selalu dapat kembali bersatu padu sesuai makna adiluhur poros Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.

Terutama ketika menghadapi ancaman malapetaka bukan buatan manusia seperti gempa bumi, banjir, tsunami, letusan gunung berapi dan lain sebagainya, telah terbukti bahwa bangsa Indonesia mampu bersatu padu bahu membahu melawan ancaman malapetaka.

Seolah segenap malapetaka justru malah menyadarkan bangsa Indonesia untuk menghentikan angkara murka mereka sendiri dalam saling membenci dan saling bermusuhan demi memecah-belah bangsa sendiri.

Terkesan secara meyakinkan bahwa pagebluk virus Corona yang pada saat naskah ini ditulis telah terbukti berhasil menewaskan belasan ribu warga Indonesia pada hakikatnya merupakan upaya menyadarkan bangsa Indonesia untuk segera menghentikan segenap angkara murka saling membenci oleh warga Indonesia terhadap sesama warga Indonesia sendiri.

Insya Allah, di masa kini bangsa Indonesia tersadarkan diri bahwa angkara murka yang harus dihadapi bukanlah sesama warga Indonesia namun angkara murka virus Corona yang telah terbukti menewaskan belasan ribu yang semoga jangan sampai melampaui ambang duapuluh ribu warga Indonesia termasuk diri saya sendiri.

Setiap hari saya hidup dalam suasana was-was dan cemas setiap saat diri saya terpapar Corona sebagai saat akhir saya hidup di alam fana ini.

Sadar bahwa saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa tanpa daya wewenang apalagi kekuasaan apa pun, maka dengan penuh kerendahan hati saya bersujud demi memanjatkan doa memohon perkenan Yang Maha Kuasa melimpahkan anugerah dan kurnia kekuatan lahir dan batin kepada segenap insan warga Indonesia termasuk saya agar senantiasa ojo dumeh serta eling lan waspodo menunaikan jihad al-nafs segera menghentikan segenap angkara murka kebencian apalagi kekerasan lahir-batin terhadap sesama warga Indonesia demi bersatu-padu, bergotong-royong melawan angkara murka pagebluk Corona. Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com