Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Tes Covid-19 di Dunia, Indonesia Masuk 10 Negara dengan Jumlah Tes Terendah

Kompas.com - 16/11/2020, 14:58 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peningkatan testing merupakan salah satu upaya yang banyak disarankan oleh para ahli di tengah pandemi virus corona.

Semakin banyak testing berarti data yang ditunjukkan semakin mendekati kondisi sebenarnya tentang penyebaran virus corona di masyarakat.

Meski menjadi salah satu kunci dalam menangani pandemi virus corona, tidak semua kapasitas testing atau tes yang dilakukan terkait Covid-19 di setiap negara telah dilakukan secara maksimal. 

Berbagai pihak telah melakukan survei untuk membandingkan tes-tes yang dilakukan oleh masing-masing negara.

Terbaru, Spectator Index merangkum persentase tes Covid-19 yang telah dilakukan terhadap populasi di sejumlah negara.

Sebelumnya, data dari laman Our World in Data juga merangkum tes-tes yang telah dilakukan di setiap negara dibandingkan per 1.000 penduduknya. 

Berdasarkan data per 13 November 2020, negara dengan jumlah tes terbanyak adalah Luksemburg, disusul Uni Arab Emirat, Bahrain, Denmark, dan Singapura.

Baca juga: 11 Negara dengan Kasus Infeksi Virus Corona Melebihi 1 Juta

Berikut adalah rincian 10 negara dengan jumlah tes terbanyak per 1.000 penduduk:

  1. Luksemburg (1.905,68)
  2. Uni Arab Emirat (1.488,98)
  3. Bahrain (1.103,20)
  4. Denmark (1.033,63)
  5. Singapura (695,15)
  6. Cyprus (601,75)
  7. Islandia (583,27)
  8. Israel (581,71)
  9. Amerika Serikat (485,45)
  10. Inggris (476,82)

Sementara, 10 negara dengan jumlah tes paling sedikit per 1.000 penduduk adalah sebagai berikut:

  1. Madagaskar (3,32)
  2. Nigeria (3,38)
  3. Malawi (3,52)
  4. Taiwan (6,59)
  5. Mozambik (6,59)
  6. Cote d'Ivoire (7,62)
  7. Zimbabwe (10,06)
  8. Indonesia (11,88)
  9. Uganda (12,67)
  10. Ethiopia (13,44).

Baca juga: Studi: Peneliti Temukan Virus Corona dapat Pengaruhi Kesuburan Pria

Pentingnya testing

Tidak ada yang tahu pasti jumlah total orang yang terinfeksi Covid-19 di suatu negara. Satu hal yang diketahui adalah status infeksi dari mereka yang telah dites. 

Semua infeksi yang ditunjukkan dari hasil tersebut dihitung sebagai kasus yang dikonfirmasi.

Artinya, berapa banyak kasus yang dikonfirmasi bergantung pada jumlah tes. Tanpa tes, tidak ada data kasus yang dikonfirmasi.

Testing menjadi pintu untuk melihat penyebaran pandemi. Tanpa adanya data tentang kasus yang dikonfirmasi melalui tes, sulit untuk memahami pandemi dan menentukan kebijakan yang diperlukan untuk mengendalikannya.

Dengan banyaknya kasus baru yang masih terus dikonfirmasi saat ini, termasuk Indonesia, Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengusulkan agar pemerintah lebih meningkatkan pengendalian dengan menyesuaikan kondisi yang ada di masyarakat. 

"Caranya ya dengan 3T itu, yaitu testing, tracing, dan treatment. Jadi, jika ada kegiatan yang dengan kerumunan, pemerintah sigap dalam menemukan kasus dan melakukan isolasi untuk mencegah terjadinya penyebaran yang meluas," kata dia.

Baca juga: Update Corona Dunia 16 November: 54,7 Juta Orang Terinfeksi | AS Catatkan 11 Juta Kasus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com