Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Jejak Kaki Hewan Liar di Ranu Kumbolo, Ini Kata Pengelola

Kompas.com - 26/09/2020, 18:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video tentang jejak kaki hewan liar viral di media sosial Twitter, Sabtu (26/9/2020).

Video itu diunggah oleh akun @superbagonk. Di video terlihat beberapa jejak kaki di tanah di sekitar Ranu Kumbolo yang berada di kaki Gunung Semeru, Jawa Timur.

Dikatakan bahwa jejak itu kemungkinan adalah jejak hewan famili felidae atau kucing besar.

Pengunggah juga melampirkan narasi berikut ini:

"Setahun penuh Ranu Kumbolo tak terjamah manusia, walhasil ketika bersih2 jalur sebelum pendakian kembali dibuka, ditemukan banyak jejak hewan famili felidae alias kucing besar."

Hingga kini video itu telah disukai lebih dari 12.800 kali dan dibagikan ulang lebih dari 6.200 kali.

Baca juga: Sebelum Buka Kembali, Pendakian Gunung Semeru Tutup Setahun

Konfirmasi pengelola Bromo

Kepala Sub-Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat mengatakan, jejak itu bukan jejak kucing besar.

"Setelah dilakukan pencermatan, itu jejak anjing. Karena di ujung bulatan ada bekas kuku. Kalau macan atau jenis-jenis kucing tidak ada kukunya," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (26/9/2020).

Selain itu, dia menegaskan, pendakian Semeru masih ditutup hingga sekarang.

Sehingga, seharusnya tidak ada orang yang datang ke Ranu Kumbolo.

"Pendakian Semeru masih ditutup," kata Sarif.

Lalu, bagaimana jika pendaki menemukan jejak kaki hewan liar di alam?

Menurut Sarif, pendaki tidak perlu panik ketika menemukan jejak kaki hewan yang dicurigai sebagai hewan liar.

Dia menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan pendaki yakni mendokumentasikannya.

Selanjutnya, catat beberapa hal berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com