- Lokasi ditemukannya jejak itu (blok hutan apa)
- Ditemukan di koordinat berapa
- Amati jejak tersebut dari mana ke mana
- Kondisi lingkungan sekitar (vegetasi atau pohon-pohon, tanda-tanda lain seperti sungai, danau, dataran, tanjakan)
- Hari, tanggal, dan jam temuan.
Kemudian, kata Sarif, pendaki melapor ke Petugas TNBTS di resort atau bisa ke Instagram TN Bromo Tengger Semeru.
Kompas.com juga sudah menghubungi pengunggah video viral tersebut, tetapi belum mendapat tanggapan.
Baca juga: Pendakian Gunung Semeru Dibuka 1 Oktober 2020, Perhatikan 14 Poin Ini
Semeru segera dibuka
Sarif mengatakan, pendakian di Semeru akan dibuka pada 1 Oktober mendatang.
Pendaki juga perlu mematuhi protokol kesehatan yang dibuat pengelola.
Berikut ini persyaratannya:
- Surat keterangan sehat asli dari dokter yang menyatakan bebas ISPA, bertanda tangan, dan stempel basah yang berlaku paling lama 3 hari sebelum hari-H
- Pendaki yang diizinkan berumur minimal 10 tahun dan maksimal 60 tahun
- Batas lama pendakian yang diizinkan maksimal 2 hari 1 malam
- Batas akhir pendakian yang diizinkan adalah Kalimati, sesuai arahan PVMBG Pos Gunung Sawur Lumajang
- Tempat mendirikan tenda hanya di lokasi Ranu Kumbolo dan Kalimati
- Menggunakan masker dan membawa cadangan minimal 4 buah masker
- Membawa obat-obatan pribadi dan hand sanitizer
- Menerapkan PHBS dan pencegahan Covid-19
- Pengecekan suhu, jika suhu 37,3 derajat celsius dalam 2 kali pemeriksaan, pendaki dilarang masuk
- Tenda yang digunakan pendaki hanya diisi maksimal 50 persen dari kapasitas dengan jarak mendirikan tenda minimal 2 meter
- Sosial distancing
- Kuota pendakian 20 persen (dari kuota normal) atau 120 pengunjung setiap hari
- Pendaftaran melalui bookingsemeru.bromotenggersemeru.org
- Mengikuti dan atau mematuhi arahan lainnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.