Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200.000 Kematian Covid-19 di AS, Benarkah Trump Prioritaskan Politik?

Kompas.com - 23/09/2020, 15:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat sudah melebihi angka 200.000 kasus.

Mengacu pada data Worldometers, Rabu (23/9/2020), total kematian sejumlah 205.478 kasus dari 7.098.291 kasus positif yang tercatat.

Jumlah kematian tertinggi di dunia ini bisa terjadi di AS, disebut-sebut karena Presiden Donald Trump menjelekkan sains dan memprioritaskan urusan politik.

Baca juga: Trump dalam Sidang Umum PBB: China Harus Dimintai Pertanggungjawaban soal Covid-19

Kesiapan vaksin 

Sebagaimana dikutip dari AP, Trum menyebut baru saja menegur ilmuwan bidang virologi yang juga Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, dr. Robert Redfield.

Redfield menyebut vaksin belum bisa tersedia secara luas hingga akhir tahun 2021, namun Trump bersikeras vaksin harusnya bisa disiapkan sebelum November tiba.

November adalah waktu yang dilaksanakannya pemilihan presiden AS, kurang lebih 6 minggu dari sekarang.

Trump pun mengatakan bahwa Redfield kebingungan atas pernyataan yang ia sampaikan.

Saat ini rata-rata kematian akibat Covid-19 di AS mendekati 770 kasus per hari.

Korban tewas diperkirakan akan mencapai 400.000 di akhir tahun saat sekolah dan perguruan tinggi sudah mulai dibuka, ditambah dengan datangnya musim dingin.

Namun menurut Trump, kondisi ini jauh lebih baik karena ia merasa pemerintah sudah melakukan sesuatu yang benar.

"Saya pikir jika kami tidak melakukan (penanganan)nya dengan benar, akan ada 2,5 juta kematian," kata Trump.

Trump menambahkan saat ini AS ada dalam kondisi yang baik-baik saja dan bahkan pasar saham mengalami peningkatan.

Baca juga: Angka Kematian Akibat Virus Corona di AS Tembus 200.000

Mengecilkan ancaman virus

Pada akhir Januari, setelah virus pertama kali muncul di Wuhan, China, CDC meluncurkan pusat operasi daruratnya.

Apa yang dibutuhkan, kata ahli epidemiologi, adalah kampanye pendidikan publik yang agresif dan mobilisasi pelacakan kontak untuk mengidentifikasi dan mengisolasi kasus pertama sebelum penyakit menyebar di luar kendali.

Sebaliknya, Trump secara terbuka mengecilkan virus itu pada minggu-minggu pertama yang penting itu, meskipun dia secara pribadi mengakui keseriusan ancaman tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com