Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Berikut Beragam Studi Terbaru tentang Covid-19

Kompas.com - 16/09/2020, 06:29 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona masih berlangsung dan berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan penyebarannya.

Salah satunya adalah dengan terus melakukan penelitian untuk memahami virus corona ini dengan lebih mendalam.

Berikut adalah sejumlah studi terbaru soal virus corona tersebut:

Hubungan vaksin flu dan Covid-19

Menurut sebuah studi baru, wabah flu disebut memiliki kemungkinan berhubungan dengan penyebaran infeksi Covid-19.

Peneliti membuat sebuah model matematika dari penularan virus corona baru ini di Belgia, Italia, Norwegia, dan Spanyol.

Mereka memperhitungkan tingkat infeksi flu yang lebih tinggi akan berasosiasi dengan peningkatan penularan virus corona di setiap negara.

Penelitian ini telah dipublikasikan pada laman website kesehatan medRxiv sebelum dilakukan tinjauan sejawat atau peer-reviewed. 

Untuk itu, masih diperlukan evaluasi dan belum dapat digunakan sebagai panduan praktik klinis.

Baca juga: Update Uji Klinis Vaksin Corona di Bandung

Melansir Reuters, Selasa (15/9/2020), peneliti dari Max Planck Institute for Infection Biology di Berlin, Matthieu Domenech de Cellès, mengatakan di Italia, ia melihat tingkat yang lebih tinggi pada vaksinasi flu dan tingkat kematian yang lebih rendah dari Covid-19.

Selain itu, sebuah penelitian di AS pada 11.700 orang yang dites Covid-19 ditemukan, mereka yang telah melakukan vaksinasi flu memiliki kecenderungan lebih kecil untuk menunjukkan hasil positif virus corona.

Namun demikian, tidak satu pun studi-studi ini yang membuktikan vaksin flu berdampak pada penyebaran Covid-19 atau risiko individu untuk terpapar. Faktor-faktor lain mungkin berpengaruh untuk menjelaskan hubungan ini.

Akan tetapi, tetap saja, de Cellès mengungkapkan sebelum datangnya "twindemic" mendatang akibat flu musiman dan Covid-19 di belahan bumi utara, hasil dari studi mereka menunjukkan perlunya peningkatan vaksinasi flu. 

Selain menurunkan kemungkinan orang terpapar flu saat musim datang, tetapi juga membatasi munculnya kasus Covid-19.

Obat radang sendi membantu pemulihan

Sejumlah pasien Covid-19 yang diberi antivirus remdesivir oleh Gilead Sciences pulih satu hari lebih cepat dari rata-rata.

Selain itu, mereka juga menerima obat radang sendi (rheumatoid arthritis), baricitinib dari Eli Lilly and Co.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com