KOMPAS.com - Menko Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut tidak ada kapasitas layanan kesehatan yang terbatas dalam penanganan pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu diungkapkannya di Graha BNPB Jakarta pada Kamis (10/9/2020).
Airlangga menyebut bahwa pemerintah memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan.
"Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada kapasitas kesehatan yang terbatas. Pemerintah sudah mempunyai dana yang cukup," kata Airlangga seperti diberitakan Kompas.com (10/9/2020).
Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris
Benarkah demikian?
Juru Bicara KawalCOVID19 Miki Salman mengatakan bahwa apa yang diutarakan oleh Menko Airlangga tersebut sangat tidak bertanggung jawab.
"Pernyataannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pernyataannya bukan lagi kotroversial, tapi patut disesalkan. Apalagi keluar dari seorang Menko Perekonomian," kata Miki saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/9/2020).
Miki mengatakan, persoalan kapasitas layanan kesehatan, tidak sesederhana menambah bed rumah sakit atau menambah alat pendukung seperti ventilator.
"Kapasitas itu tidak mungkin bisa dilipatgandakan dalam sekejap, baik dalam sebulan, dua bulan, atau tiga bulan. Karena bukan cuma soal menambah bed, tapi juga menambah dokter perawat, dan lain-lain. Dan itu tidak dipahami Airlangga Hartarto," kata Miki
"Mau beli ventilator 100.000 pun, kalau tidak ada yang bisa masang ya percuma dong. Apalagi kalau orang yang bisa masang itu meninggal," imbuhnya.
Baca juga: 100 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Apa Saja Dampaknya?
Di sisi lain, Miki mengatakan, tidak ada yang menghitung kerugian ekonomi akibat meninggalnya dokter dan perawat yang bertugas melawan pandemi Covid-19.
"Seberapa besar risiko yang mereka hadapi setiap hari, yang harus berhadapan dengan lonjakan pasien ini. Burnout-nya itu tinggi sekali, dan ketika seorang dokter atau perawat itu burnout, risiko dia terpapar akan lebih tinggi lagi, laju kematian mereka akan lebih tinggi lagi," ujar dia.
Miki menilai, sebagai seorang Menko Perekonomian, Airlangga seharusnya paham bahwa ekonomi bukan cuma soal profit atau bisnis.
"Ekonomi adalah bagaimana kita mengelola rumah tangga ini, yaitu Indonesia. Dalam hal itu, ada kesehatan, ada kesejahteraan. Itulah ekonomi," kata Miki.