Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Kembangkan Alat Tes Covid-19, Deteksi Virus Corona Melalui Air Liur

Kompas.com - 15/08/2020, 18:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah alat deteksi Covid-19 menggunakan sampel dari air liur atau saliva tengah dikembangkan di Israel.

Alat ini diklaim memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan tes PCR yang selama ini ada. Kelebihannya, di antaranya lebih cepat, mudah, dan murah.

Harga alat ini juga disebut sangat murah, jika dikonversi ke rupiah setara sekitar Rp 5.000 untuk satu kali pemeriksaan.

Alat tersebut kini tengah dikembangkan oleh pusat medis terbesar di Israel, Sheba Medical Center yang bermitra dengan pengembang perangkat dari perusahaan Israel Newsight Imaging.

Mengutip Reuters, Sabtu (15/8/2020), alat tersebut diklaim mampu memberikan hasil pemeriksaan hanya dalam waktu yang lebih cepat.

Selain itu, Eli Schwartz dari Pusat Pengobatan Geografis dan Penyakit Tropis di Sheba Medical Center, mengatakan, alat tersebut lebih mudah penggunaannya dibandingkan dengan PCR.

Jika melakukan tes menggunakan alat ini, pasien diminta membilas mulut mereka dengan larutan garam dan meludah ke dalam sebuah tabung.

Baca juga: IDI Sarankan Pemerintah Masifkan Tes Covid-19

Selanjutnya, sampel saliva tersebut akan diperiksa menggunakan perangkat spektral kecil yang bekerja dengan cara sederhana, yakni menyinari spesimen dan menganalisis reaksinya.

“Sejauh ini kami mendapatkan hasil yang sangat menjanjikan dalam metode baru ini yang akan jauh lebih nyaman dan lebih murah,” kata Eli.

Alat tersebut saat ini telah melalui uji klinis awal dengan melibatkan ratusan pasien.

Hasilnya, alat menunjukkan tingat keberhasilan sebesar 95 persen. Alat deteksi virus corona buatan Israel ini diciptakan berbasis kecerdasan buatan.

Dengan adanya alat ini, pemeriksaan diharapkan bisa dilakukan di mana saja.

"Anda tidak harus berada di lab. Bisa di rumah, bisa di bandara, bisa di bioskop, bisa di tempat kerja. Sebenarnya bisa di setiap tempat yang Anda inginkan. Semacam screening cepat pada publik. Untuk memastikan bahwa semua orang yang masuk ke lokasi dalam keadaan benar-benar sehat dan tidak memiliki corona," ujar Erez Lev, Kepala Spectral Business Unit dari Newsight Imaging dikutip dari tayangan SCMP.

Baca juga: Rasio Tes Covid-19 Sangat Rendah, Tito Karnavian Tegur Wali Kota Depok 

Menanggapi pembuatan alat ini, Amos Panet, seorang ahli virologi molekuler di Universitas Ibrani Yerusalem, mengatakan, ia ingin melihat lebih banyak data dan perbandingan dengan tes yang ada.

Menurut dia, jumlah virus dalam air liur umumnya akan meningkat saat kondisi seseorang semakin sakit.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com