Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Pasien Covid-19 di RSD Bagas Waras Klaten: Diajak Mancing Lele

Kompas.com - 23/06/2020, 13:03 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagas Waras Klaten miliki cara unik untuk mengobati pasien Covid-19. Selain dengan perawatan klinis kedokteran, juga dengan mengajak pasien memancing ikan lele di kolam.

“Sebagai salah satu upaya (kesembuhan),” terang Dr. Limawan Budiwibowo, M. Kes selaku Direktur RSUD Bagas Waras saat dihubungi Kompas.com Selasa (22/6/2020).

Limawan menerangkan, memancing menjadi salah satu cara agar pasien tidak mengalami kebosanan selama di ruang isolasi.

Dia menegaskan kolam berisi ikan lele tersebut bukanlah kolam yang dibuka untuk umum, tapi merupakan kolam yang murni untuk refreshing pasien rumah sakit.

Tak hanya memancing, beragam kegiatan juga dilakukan oleh pasien selama berada dalam perawatan agar semakin membaik kondisinya. 

“Seminggu 2 kali, pasien diajak berjemur, jalan sehat, senam bersama dan mancing di kolam taman,” ungkap Limawan.

Baca juga: Lima Pasien Covid-19 di Gunungkidul Sembuh Bersamaan

Meningkatkan imunitas

Tujuan kegiatan ini, menurutnya, selain menghindarkan kebosanan pasien, juga sebagai cara agar imunitas pasien meningkat.

“Dengan kegiatan tersebut pasien merasa gembira, tambah semangat sehingga bisa meningkatkan status imunitasnya untuk mempercepat poses penyembuhan,” jelas Limawan.

Sebelum pasien ke luar dari kamar isolasi untuk berkegiatan, pasien diwajibkan menandatangani persyaratan untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sesuai protokol kesehatan.

Selain itu, pasien didampingi instruktur senam, sekuriti, dokter, perawat, dan tenaga kesehatan tanpa melibatkan pihak luar untuk menghindari penularan.

Meski demikian Limawan menerangkan, untuk pasien Covid-19 tersebut tetap diterapi pula dengan pengobatan yang sesuai dengan prosedur yang ada.

“Pengobatan tetap menggunakan panduan dari Kementerian Kesehatan dan Panduan Praktik Klinik,” jelasnya.

Baca juga: Manfaat Ultraviolet B untuk Imunitas, Berjemur Sebaiknya Dilakukan di Jam-jam Ini...

Merawat 26 pasien

Sampai dengan Senin (22/6/2020) jumlah pasien positif di RSUD Bagas Waras adalah sebanyak 26 pasien.

Dari jumlah tersebut 15 orang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang, sedangkan 11 pasien lain masih dirawat.

Selain alat kesehatan, rontgen mobile, dan juga ventilator, fasilitas ruang isolasi di rumah sakit ini dilengkapi pula dengan fasilitas wifi.

Tujuannya juga sama, yakni menghindarkan pasien dari kebosanan selama diisolasi.

"Pasien Covid-19 yang dirawat senantiasa bisa melakukan komunikasi dan interaksi dengan dunia luar melalui ponsel," jelasnya.

RSUD Bagas Waras, merupakan rumah sakit kelas C dengan kapasitas 190 tempat tidur.

Rumah sakit tersebut memiliki 12 ruang isolasi untuk pasien Covid-19, sedangkan 5 ruang lain untuk isolasi pasien penyakit non-Covid.

Baca juga: Studi di China: Pasien Sembuh, Mungkin Tidak Kebal Hadapi Mutasi Virus Corona Luar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com