KOMPAS.com - Dokter di seluruh dunia masih terus mencari tahu berbagai efek yang timbul pada tubuh seseorang yang dinyatakan positif Covid-19.
Sebagian besar penderita merasakan gejala berupa gangguan pada saluran pernapasan, demam, batuk, dan merasa kelelahan.
Ada pula pasien Covid-19 yang mengalami gejala neurologis seperti sakit kepala, pusing, serta masalah jantung, komplikasi ginjal. Yang terbaru, ada yang mengalami penggumpalan atau pembekuan darah.
Penggumpalan darah ini terjadi dalam bentuk yang berbeda pada setiap pasien.
Dalam kasus yang ringan, gumpalan - yang tampaknya tersebar di seluruh tubuh - telah dikaitkan dengan ruam atau bengkak, jari kaki merah.
Sementara, pada kasus yang lebih parah, gumpalan darah dapat menyumbat arteri dan menyebabkan emboli paru atau memicu serangan jantung dan stroke.
Melansir Huffpost, Kamis (30/4/2020), belum diketahui dengan jelas mengapa banyak pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami pembekuan darah.
Sebuah studi menemukan, hampir sepertiga dari pasien Covid-19 dalam perawatan intensif mengalami hal itu.
Baca juga: 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona, Tetap Waspada karena Covid-19 Belum Reda
Apa yang perlu diketahui soal penggumpalan darah pada pasien Covid-19?
Gumpalan yang ditemukan bukan gumpalan besar. Meski demikian, dokter menemukan banyak gumpalan kecil yang terbentuk di paru-paru.
Ada juga yang ditemukan di kaki dan di bawah permukaan kulit. Hal ini yang mungkin menyebabkan ruam di jari-jari kaki.
Ahli penyakit dalam di Tuchson Medical Center, Matthew Heinz, mengatakan, gumpalan kecil yang tampak tak berbahaya itu justru menjadi indikasi bahwa penyakit parah sedang terjadi.
Hanya karena gumpalan cenderung lebih kecil dan terdistribusi secara merata tidak berarti bahwa gumpalan tersebut tidak mengancam jiwa.
"Anda bisa berakhir dengan pembekuan kecil yang terbentuk di arteri koroner (yang akan menyebabkan serangan jantung). Dan di arteri kecil otak, itu bisa menyebabkan Anda stroke," kata Heinz.