KOMPAS.com – Angka korban terinfeksi virus crona jenis baru hingga hari ini, Kamis (23/4/2020) masih terus bertambah.
Melansir data dari Worldometers, hingga Jumat pagi, tercatat di seluruh dunia jumlah kasus yang terkonfirmasi positif telah mencapai angka 2.632.532 orang terinfeksi.
Sementara, angka kematian telah mencapai 183.866 orang dan pasien sembuh berjumlah 716.877 orang.
Berikut ini 10 besar negara di dunia dengan kasus terbanyak:
Berikut perkembangan virus corona di berbagai negara:
Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty tidak setuju terhadap rencana pencabutan lockdown untuk saat ini.
Menurut dia, tidak realistis jika lockdown dicabut dengan alasan Inggris telah mencapai puncak wabah.
"Jika orang berharap mereka bisa berpindah usai lepas dari pengunciannya sekarang, semua akan percuma. Itu sepenuhnya tidak realistis," kata Whitty.
"Kita harus melakukan banyak hal untuk waktu yang sangat lama," lanjut dia.
Baca juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, Persiapan Muslim di Inggris Beribadah Saat Lockdown
Sebagai salah satu negara yang hingga hari ini belum melaporkan adanya kasus Covid-19, Turkmenistan bersikeras bahwa data resminya benar.
Turkmenistan menegaskan bahwa mereka tak menyembunyikan apa pun.
"Jika ada satu kasus virus corona yang dikonfirmasi, kami akan segera memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia sesuai dengan kewajiban kami," ujar Menteri Luar Negeri Rashid Meredov.
Baca juga: Di Turkmenistan, Sebut Virus Corona Saja Bakal Berakhir di Penjara
Pengumuman tersebut dikeluarkan setelah Presiden Donald Trump pekan lalu menangguhkan dana AS untuk WHO karena diangggap gagal memberikan informasi secara tepat dan transparan.
Pejabat Administrator USAID John Barsa mengatakan, AS akan mencari alternatif di luar WHO untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti pembuatan vaksin.
Baca juga: Hentikan Imigran ke AS, Trump Prioritaskan Pekerjaan untuk Orang Amerika