KOMPAS.com - Bulan Ramadhan sebentar lagi hadir. Miliaran umat muslim di seluruh dunia kini bersiap untuk memasuki bulan suci di tengah situasi pandemi Covid-19.
Begitu pula dengan umat muslim di Inggris yang bersiap untuk menyambut kehadiran bulan Ramadan di saat masa lockdown yang masih diberlakukan sejak 23 Maret lalu.
Melansir The Guardian (18/4/2020) di masjid Finsbury Park, London utara biasanya sekitar 2.000 orang setiap hari menghadiri ibadah berjemaah. Relawan juga berdesakan di dapur masjid untuk menyiapkan buka puasa bagi 300 orang setiap malam.
Namun hal tersebut tidak akan dijumpai pada tahun ini.
Baca juga: Simak, Ini Daftar Barang Impor yang Bebas Pajak karena Wabah Corona
"Kami akan melewatkan semua itu. Saya mengunjungi masjid minggu lalu,sangat memilukan melihatnya kosong dan sunyi," kata Mohammed Kozbar, sekretaris umum masjid.
Gerbang masjid terkunci dengan hanya penjaga keamanan yang berpatroli di ruang ibadah dan ruang komunitas.
Masjid-masjid di sebagian besar negara juga mengalami hal yang sama. Situs suci Mekah dan Madinah di Arab Saudi berada di bawah jam malam. Masjid al-Aqsa dan Dome of the Rock di Kota Tua Yerusalem ditutup selama masa pandemi.
Baca juga: Ini Alasan Guru SD Avan Datangi Satu Per Satu Muridnya di Tengah Wabah Corona
Di Inggris, Dewan Muslim Inggris (MCB) menyerukan penangguhan semua kegiatan di masjid dan pusat kegiatan Islam pada 16 Maret, seminggu sebelum pemerintah mengumumkan semua tempat ibadah harus ditutup di bawah perintah lockdown.
Pada hari Jumat, Dewan Penasihat Nasional Masjid dan Imam mengatakan tempat ibadah umat Islam akan tetap ditutup selama bulan Ramadhan hingga lockdown berakhir.
"Sangat tidak tepat untuk berjemaah shalat Tarawih atau mengadakan pertemuan keagamaan selama bulan Ramadhan ini di setiap masjid atau rumah dengan orang-orang yang bukan anggota keluarga," kata Qari Asim, seorang imam Leeds dan Ketua Dewan Penasihat Nasional Masjid.
Baca juga: Kematian Pria Akibat Virus Corona Lebih Tinggi, Ini Penyebabnya
Dia menambahkan, selama epidemi keinginan untuk menyelamatkan nyawa harus didahulukan dibanding keinginan untuk melakukan shalat berjemaah.
Bagi umat Islam, tidak dapat ikut shalat berjemaah dan berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat selama Ramadhan adalah “tantangan emosional, frustrasi, dan terasa asing”, tambah dia.
Shelina Janmohamed, penulis Generasi M: Muslim Muda Mengubah Dunia dan Wakil Presiden Pemasaran Islam di Ogilvy Consulting, mengatakan, Ramadhan tahun ini akan menjadi yang paling tidak biasa dalam hidupnya.
Baca juga: 2 Dokter di Yogyakarta Positif Terjangkit Virus Corona
"Dan saya pikir dalam memori hidup umat Islam di seluruh Inggris," kata dia.
Bulan suci Ramadhan adalah masa kebersamaan secara fisik dan spiritual. Keduanya adalah akar dari bulan suci dan terbentuk menjadi nostalgia karena tradisi dan ritual.