Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Pandemi Corona, Filipina Larang Tenaga Kesehatannya Pergi ke Luar Negeri

Kompas.com - 11/04/2020, 17:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Filipina untuk sementara waktu melarang dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya pergi ke luar negeri. Sebab, negara tersebut saat ini tengah berupaya membendung wabah virus corona.

Hal ini membuat diplomat ternama berjanji untuk melawan larangan tersebut.

Dilansir dari SCMP, pihak Administrasi Ketenagakerjaan Luar Negeri Filipina mengeluarkan resolusi yang menghentikan kepergian pekerja di 14 profesi medis selama masa darurat negara pada 2 April 2020 lalu.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 11 April: 1,6 Juta Kasus, 376.106 Sembuh, 102.659 Meninggal

Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin melalui akun Twitter-nya menyampaikan, larangan itu seharusnya diumumkan berminggu-minggu lalu, alih-alih untuk mengejutkan tenaga kesehatan (nakes) di Filipina.

Sementara itu, para perawat baru-baru ini dihentikan untuk berpergian saat tengah berada di Bandara Manila.

Kini perawat tersebut sudah kembali ke pos mereka di Layanan Kesehatan Nasional Inggris.

"Pertarungan belum berakhir. Kami akan melawan larangan di kabinet. Kami tidak akan pernah menyerahkan hak konstitusional kami untuk bepergian dan hak kontraktual kami untuk bekerja di mana ada kebutuhan untuk bekerja," tulis Locsin dalam twitnya.

Baca juga: Saat Perguruan Tinggi Bersatu Perangi Virus Corona...

Upaya memperkuat sistem perawatan

Seorang pria menggunakan galon plastik sebagai pelindung wajah dalam upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19) di Manila, Filipina, Minggu (5/4/2020).AFP/TED ALJIBE Seorang pria menggunakan galon plastik sebagai pelindung wajah dalam upaya mencegah penularan virus corona (Covid-19) di Manila, Filipina, Minggu (5/4/2020).

Di sisi lain, Filipina mengirim ribuan praktisi medis untuk bekerja di luar negeri demi memperkuat sistem perawatan kesehatan yang kewalahan oleh pandemi.

Sejauh ini, ada 4.195 kasus virus corona yang tercatat, dengan 221 kematian (termasuk selusinan petugas kesehatan yang meninggal) pada Jumat (10/3/2020).

Menilik ketersediaan nakes, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, negara ini hanya memiliki enam dokter untuk setiap 10.000 pasien. Angka ini merupakan yang terendah di kawasan tersebut.

Apabila dibandingkan dengan negara lain, rasio Singapura sebesar 23 dan Malaysia 15,36.

Menurut data terbaru, lebih dari 30.000 dokter, perawat, teknisi medis, dan petugas kesehatan lainnya meninggalkan Filipina sejak 2010.

Baca juga: Saat 100 Pramugari American Airlines Terkonfirmasi Positif Virus Corona...

Filipina perpanjang masa karantina hingga akhir April

Aneh, tim petugas medis penanggulangan virus corona memakai jas hujan plastik biru muda dilengkapi sepatu bot warna hijau saat mengantar 1 WNA Filipina dan 2 WNI dirujuk ke RS Gunung Jati Cirebon, Sabtu (7/3/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Aneh, tim petugas medis penanggulangan virus corona memakai jas hujan plastik biru muda dilengkapi sepatu bot warna hijau saat mengantar 1 WNA Filipina dan 2 WNI dirujuk ke RS Gunung Jati Cirebon, Sabtu (7/3/2020).

Menanggapi wabah virus corona yang masih melanda di "Negara Lumbung Padi" ini, pemerintah telah memperpanjang penutupan di Pulau Luzon hingga akhir April 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com