KOMPAS.com - Pemerintah Filipina untuk sementara waktu melarang dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya pergi ke luar negeri. Sebab, negara tersebut saat ini tengah berupaya membendung wabah virus corona.
Hal ini membuat diplomat ternama berjanji untuk melawan larangan tersebut.
Dilansir dari SCMP, pihak Administrasi Ketenagakerjaan Luar Negeri Filipina mengeluarkan resolusi yang menghentikan kepergian pekerja di 14 profesi medis selama masa darurat negara pada 2 April 2020 lalu.
Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 11 April: 1,6 Juta Kasus, 376.106 Sembuh, 102.659 Meninggal
Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin melalui akun Twitter-nya menyampaikan, larangan itu seharusnya diumumkan berminggu-minggu lalu, alih-alih untuk mengejutkan tenaga kesehatan (nakes) di Filipina.
Sementara itu, para perawat baru-baru ini dihentikan untuk berpergian saat tengah berada di Bandara Manila.
Kini perawat tersebut sudah kembali ke pos mereka di Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
"Pertarungan belum berakhir. Kami akan melawan larangan di kabinet. Kami tidak akan pernah menyerahkan hak konstitusional kami untuk bepergian dan hak kontraktual kami untuk bekerja di mana ada kebutuhan untuk bekerja," tulis Locsin dalam twitnya.
Baca juga: Saat Perguruan Tinggi Bersatu Perangi Virus Corona...
Di sisi lain, Filipina mengirim ribuan praktisi medis untuk bekerja di luar negeri demi memperkuat sistem perawatan kesehatan yang kewalahan oleh pandemi.
Sejauh ini, ada 4.195 kasus virus corona yang tercatat, dengan 221 kematian (termasuk selusinan petugas kesehatan yang meninggal) pada Jumat (10/3/2020).
Menilik ketersediaan nakes, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, negara ini hanya memiliki enam dokter untuk setiap 10.000 pasien. Angka ini merupakan yang terendah di kawasan tersebut.
Apabila dibandingkan dengan negara lain, rasio Singapura sebesar 23 dan Malaysia 15,36.
Menurut data terbaru, lebih dari 30.000 dokter, perawat, teknisi medis, dan petugas kesehatan lainnya meninggalkan Filipina sejak 2010.
Baca juga: Saat 100 Pramugari American Airlines Terkonfirmasi Positif Virus Corona...
Menanggapi wabah virus corona yang masih melanda di "Negara Lumbung Padi" ini, pemerintah telah memperpanjang penutupan di Pulau Luzon hingga akhir April 2020.