KOMPAS.com - Lebih dari satu bulan setelah kasus pertama virus corona diumumkan, Indonesia kini telah melaporkan 3.293 kasus infeksi.
Pada Kamis (9/4/2020), Indonesia mencatatkan tambahan kasus infeksi harian tertinggi dengan 337 kasus.
Sebanyak 280 pasien meninggal dunia, sementara 252 lainnya dinyatakan sembuh.
Baca juga: 396 PNS Terdeteksi Covid-19, Ini Perinciannya...
Kasus infeksi yang terus bertambah mendorong sejumlah perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam perang melawan wabah virus yang berasal dari Kota Wuhan itu.
Tim ventilator dari Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat simple and low cost mechanical ventilator atau robot ventilator.
Alat itu disebut memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan alat ventilator di pasaran yang mencapai 800 juta per unit.
Robot ventilator ini berbasis desain open source dari Massachusetts Institute of Technology Amerika Serikat. Sementara untuk sistem elektronik dan sistem monitoringnya dikembangkan sepenuhnya oleh tim ITS.
Saat ini, tim pembuat ventilator sedang melakukan uji tahap akhir.
Jika berhasil, maka robot ventilator itu akan diproduksi secara massal guna memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Update Corona, dari Tingginya Angka Kematian di AS hingga Nol Kasus di Daegu, Korsel
Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (Unpad) tak mau ketinggalan dalam mengabdikan diri untuk melawan virus corona.
Kedua kampus tersebut bekerja sama untuk menciptakan alat ventilator portabel yang diberi nama Ventl dan terbuat dari bahan yang mudah didapat di pasaran.
"Karena adanya kondisi pandemi Covid-19, maka saat ini supply chain alat kesehatan sudah tidak berfungsi baik," ujar Ketua Tim Pengembangan Ventilator Portabel yang juga Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Dr Syarief Hidayat, seperti diberitakan Kompas.com (3/4/2020).
"Oleh karena itu, dalam kondisi darurat seperti sekarang, komponen diperoleh sesuai dengan yang tersedia di pasar," sambungnya.