Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Terbuka Akademisi: Ajak China dan AS Bersatu Kalahkan Virus Corona daripada Saling Tuding

Kompas.com - 04/04/2020, 08:42 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekelompok akademisi dari berbagai latar belakang di China menandatangani surat terbuka.

Surat terbuka itu berisi seruan kepada China dan Amerika Serikat agar bersatu dalam penanganan pandemi virus corona penyebab Covid-19 di dunia.

Seruan ini disampaikan di tengah perseteruan dan saling tuding antara China dan AS mengenai asal virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Hubei, China, akhir 2019.

Sebanyak 100 orang yang menandatangani surat terbuka itu terdiri dari mantan diplomat, akademisi dari berbagai bidang termasuk ilmu politik, hubungan internasional, dan sosiologi.

Mereka menganggap aksi saling tuding tidak akan membuahkan hasil apa pun. 

“Negara-negara harus berhenti (mengeluh, saling menunjuk dan menyalahkan satu sama lain) dan bukannya bekerja sama untuk menemukan solusi bagi krisis kesehatan masyarakat global,” kata mereka, seperti dilansir dari South China Morning Post, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Dari China, Legenda AC Milan Sumbang 16 Ribu Masker Medis ke Italia

“Pertengkaran politik tidak memberikan kontribusi apa pun bagi perkembangan hubungan China-AS yang sehat, juga tidak akan membantu orang-orang di dunia untuk secara rasional dan akurat memahami dan mengatasi pandemi ini,” demikian bagian lain dari surat terbuka itu.

Para tokoh ini menekankan, sebagai dua negara besar di dunia, China dan AS seharusnya bisa saling bekerja sama yang saling menguntungkan.

Mereka juga mendesak kedua negara mengesampingkan perseteruan dan tudingan mengenai asal virus corona.

"Pada tahap pandemi ini, sumber dan asal yang tepat dari Covid-19 tetap belum ditentukan, tetapi pertanyaan-pertanyaan ini tidak penting dan menunjuk dengan jari itu merendahkan dan melukai semua orang," kata mereka.

Baca juga: Cegah Corona, Berikut Panduan Membersihkan Elektronik, Cucian dan Permukaan Menurut CDC

Fokus pada menyelamatkan nyawa

Warga berjalan memakai masker di jalanan yang masih dipasang pagar pembatas di Wuhan, China, 30 Maret 2020. Warga Wuhan bersiap memulai kembali aktivitasnya setelah lockdown dua bulan.ROMAN PILIPEY/EPA-EFE Warga berjalan memakai masker di jalanan yang masih dipasang pagar pembatas di Wuhan, China, 30 Maret 2020. Warga Wuhan bersiap memulai kembali aktivitasnya setelah lockdown dua bulan.
Surat terbuka itu merupakan gagasan Wang Wen, Dekan Eksekutif Institut Studi Keuangan Chongyang di Universitas Renmin di Beijing.

Ia mengatakan, tujuan surat itu bukan hanya untuk menunjukkan kemauan elite intelektual China dalam mempromosikan solidaritas dan mengurangi ketegangan.

Akan tetapi, untuk sama-sama menetapkan prioritas demi menyelamatkan nyawa manusia.

“Kami tidak mengkritik siapa pun dalam surat itu, atau menyebutkan nama. Kami tidak ingin menyulut perselisihan dan konfrontasi saat ini, ” kata dia.

Para cendekiawan itu mengatakan, setelah berbulan-bulan berjuang melawan virus corona, China sekarang ingin berbagi pengalaman dan pengetahuannya dengan negara-negara lain mengenai upaya menahan penyebaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com