KOMPAS.com – Sekelompok akademisi dari berbagai latar belakang di China menandatangani surat terbuka.
Surat terbuka itu berisi seruan kepada China dan Amerika Serikat agar bersatu dalam penanganan pandemi virus corona penyebab Covid-19 di dunia.
Seruan ini disampaikan di tengah perseteruan dan saling tuding antara China dan AS mengenai asal virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Hubei, China, akhir 2019.
Sebanyak 100 orang yang menandatangani surat terbuka itu terdiri dari mantan diplomat, akademisi dari berbagai bidang termasuk ilmu politik, hubungan internasional, dan sosiologi.
Mereka menganggap aksi saling tuding tidak akan membuahkan hasil apa pun.
“Negara-negara harus berhenti (mengeluh, saling menunjuk dan menyalahkan satu sama lain) dan bukannya bekerja sama untuk menemukan solusi bagi krisis kesehatan masyarakat global,” kata mereka, seperti dilansir dari South China Morning Post, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Dari China, Legenda AC Milan Sumbang 16 Ribu Masker Medis ke Italia
“Pertengkaran politik tidak memberikan kontribusi apa pun bagi perkembangan hubungan China-AS yang sehat, juga tidak akan membantu orang-orang di dunia untuk secara rasional dan akurat memahami dan mengatasi pandemi ini,” demikian bagian lain dari surat terbuka itu.
Para tokoh ini menekankan, sebagai dua negara besar di dunia, China dan AS seharusnya bisa saling bekerja sama yang saling menguntungkan.
Mereka juga mendesak kedua negara mengesampingkan perseteruan dan tudingan mengenai asal virus corona.
"Pada tahap pandemi ini, sumber dan asal yang tepat dari Covid-19 tetap belum ditentukan, tetapi pertanyaan-pertanyaan ini tidak penting dan menunjuk dengan jari itu merendahkan dan melukai semua orang," kata mereka.
Baca juga: Cegah Corona, Berikut Panduan Membersihkan Elektronik, Cucian dan Permukaan Menurut CDC
Ia mengatakan, tujuan surat itu bukan hanya untuk menunjukkan kemauan elite intelektual China dalam mempromosikan solidaritas dan mengurangi ketegangan.
Akan tetapi, untuk sama-sama menetapkan prioritas demi menyelamatkan nyawa manusia.
“Kami tidak mengkritik siapa pun dalam surat itu, atau menyebutkan nama. Kami tidak ingin menyulut perselisihan dan konfrontasi saat ini, ” kata dia.
Para cendekiawan itu mengatakan, setelah berbulan-bulan berjuang melawan virus corona, China sekarang ingin berbagi pengalaman dan pengetahuannya dengan negara-negara lain mengenai upaya menahan penyebaran.