Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Karantina yang Dilakukan China untuk Mencegah Virus Corona

Kompas.com - 28/03/2020, 19:35 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - China melalui Komisi Kesehatan Nasional dan Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional merangkum seluruh upaya menangani virus corona sampai saat ini dalam Panduan Menghadapi Virus Corona RRC.

Panduan yang sudah dibuat hingga edisi ketujuh itu berisi sejumlah upaya pencegahan dan pengedalian virus corona penyebab Covid-19.

Salah satu di antaranya panduan pencegahan dan pengendalian untuk proses karantina yang dilakukan di rumah.

Karantina di rumah penting dilakukan sebagai bentuk social distancing atau physical distancing. Sehingga diharapkan aktivitas itu dapat memutus mata rantai penularan virus corona.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan saat karantina di rumah:

1. Pengaturan Ruang Bersama

- Orang dengan gejala yang mencurigakan perlu tinggal di kamar sendiri yang berventilasi baik dan menolak semua kunjungan.
- Anggota keluarga harus tinggal di kamar yang berbeda. Jarak kamar setidaknya satu meter dan jika menginap bersama, tidurlah di tempat tidur terpisah jika kondisinya tidak memungkinkan.
- Orang dengan gejala yang mencurigakan harus menghindari kegiatan, membatasi ruang gerak, dan memastikan ruang bersama (seperti dapur dan kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik (menjaga jendela tetap terbuka).

Baca juga: Alasan Mengapa Cuci Tangan dengan Sabun Lebih Baik dari Hand Sanitizer

2. Pengaturan Pengasuh

Pilihlah anggota keluarga yang sehat dan bebas dari penyakit kronis untuk merawat jika ada anggota keluarga yang sakit atau menjadi pasien virus corona.

3. Pencegahan Penularan

Anggota keluarga yang hidup dengan orang-orang yang memiliki gejala yang mencurigakan harus mengenakan masker bedah medis yang sesuai dengan wajah.

Jaga kebersihan tangan setiap saat dan hindari kontak langsung dengan sekresi tubuh, dan jangan berbagi benda apapun yang dapat menyebabkan infeksi kontak tidak langsung.

4. Perawatan Benda-benda Kontaminasi

Sarung tangan, handuk kertas, masker, dan limbah lainnya harus ditempatkan di kantong sampah khusus di kamar pasien dan ditandai sebagai benda-benda terkontaminasi sebelum dibuang.

Baca juga: Viral, Postingan Pengusaha Sediakan Homestay untuk Nakes RS Rujukan Covid-19

5. Segera dirujuk ke RS

Orang dengan salah satu gejala berikut harus segera berhenti dikarantina di rumah dan mencari perawatan medis tepat waktu.

- Kesulitan bernafas (termasuk meningkatnya sesak dada, mati lemas, dan sesak napas setelah aktivitas).
- Gangguan kesadaran (termasuk lesu, ketidakmampuan untuk membedakan antara siang dan malam).
- Diare.
- Demam dengan suhu tubuh lebih tinggi dari 39 derajat celcius.
- Anggota keluarga lainnya dicurigai tertular dengan gejala yang sama dengan virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com