Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 21.000 Pemudik Pulang ke Wonogiri, Ini Imbauan Bupati

Kompas.com - 28/03/2020, 19:48 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Bupati Wonogiri, Jawa Tengah, Joko Sutopo mengatakan, 21.769 perantau kembali pulang ke Wonogiri.

Kedatangan para pemudik ini menarik perhatian di tengah mewabahnya virus corona

"Total 21.769 pemudik dari 1.200 bus yang masuk per tanggal kemarin,"  ujarnya saat dihubungi Kompas.com Sabtu (28/03/2020).

Bagaimana langkah Pemkab Wonogiri merespons gelombang pemudik ini agar tak menjadi sumber penularan virus corona?

Joko mengatakan, pihaknya melakukan screening awal mereka yang baru datang dari perantauan.

Screening dilakukan di Terminal Giri Adipura.

Baca juga: Bupati Mengaku Tak Bisa Larang Perantau Jabodetabek Mudik ke Wonogiri

“Jadi screening sebagai identifikasi awal kesiapsiagaan gugus tugas kami. Dari screening kita bisa lakukan deteksi dini. Bagi pemudik yang memenuhi kualifikasi medik awal, langsung kita lakukan tindakan-tindakan medis turunan sesuai SOP,” ujar Joko.

Mereka yang lolos pada screening awal, diimbau untuk tidak lupa tetap melakukan karantina mandiri dan membatasi aktivitas sosialnya.

Selain itu, ia juga meminta agar masyarakat melaporkan dirinya ke RT/RW setelah sampai ke kampung halaman.

“Laporan ke Pak RT/RW untuk basis data seluruh pemudik. Sehingga nanti kalau terjadi sesuatu berkaitan corona kita bisa lakukan tindakan,” ujar Joko.

Sebelumnya, beredar kabar di media sosial bahwa pemudik diharuskan lapor terlebih dahulu ke puskesmas setempat. 

“Kalau check up ke puskesmas, satu realitas yang kita diskusikan bersama adanya keterbatasan para medis,” ujar dia.

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, 18.752 Perantau dari Jabodetabek Serbu Wonogiri

Oleh karena itu, screening awal di terminal menjadi langkah yang diupayakan.

“Kalau semua menuju ke puskesmas tanpa screening awal, tanpa ada gejala awal, apakah mampu paramedis kita untuk menangani? Kan tidak mampu. Malah di situ terjadi kerumanan, di situ social distancing tak terpenuhi. Kalau terjadi sesuatu, potensi penularan tinggi,” papar Joko.

Ia mengatakan, padahal sebelumnya sudah ada imbauan agar masyarakat tak mudik ke kampung halaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com