Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengalaman Relawan Menjalani Uji Coba Vaksin Corona di Wuhan

Kompas.com - 22/03/2020, 13:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 108 orang dari Wuhan dengan rentang usia 18-60 tahun terdaftar menjadi relawan percobaan vaksin untuk mengobati Covid-19 yang saat ini tengah merebak.

Mereka menceritakan pengalamannya mengapa bersedia menjadi relawan dalam percobaan yang memiliki risiko ini.

Dikutip dari South China Morning Post (22/3/2020), semua relawan mengaku bangga bisa menjadi orang-orang pertama di China yang menerima vaksin Covid-19.

Salah satu relawan yang dijuluki Xiao Mi, menceritakan pengalamannya di media sosial Weibo.

"Saya agak naif, tidak ada rasa takut saat mendaftarkan diri menjadi relawan. Karena saya melakukan itu satu hari sebelum proses penyuntikkan vaksin dilakukan," kata Xiao yang masuk dalam relawan dengan pemberian dosis rendah.

Baca juga: Cara Tetap Waspada tetapi Tidak Panik di Tengah Kekhawatiran Wabah Virus Corona

Tahu risikonya

Dia menyebut dirinya sudah membaca informasi terkait risiko yang mungkin terjadi setelah vaksin diberikan, seperti misalnya akan merasakan alergi.

Dua orang di kelompoknya, bahkan telah terpantau mengalami kenaikan suhu tubuh hingga 38 derajat dan beberapa yang lain mengalami diare. Namun semua efek samping itu tidak bertahan lama.

Meskipun memiliki kekhawatiran, dia menyebut dirinya telah ambil bagian untuk berkontribusi kepada masyarakat.

"Saya merasa bisa menerima efek samping atau risikonya. Saya ingin menomorduakan kepentingan pribadi sesekali saja. Kita semua harus berterima kasih pada semua yang telah bersedia menjadi relawan," sebut dia.

Poses pemberian vaksin itu berlangsung pada Kamis (19/3/2020) di bagian China tengah.

Relawan yang merupakan orang sehat, pada saat itu dikelompokkan menjadi 3 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 36 orang menerima dosis vaksin yang berbeda-beda. Mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Cairan Disinfektan Sendiri?

Dikarantina 14 hari

Setelah menerima vaksin, para relawan selanjutnya akan menjalani masa karantina ketat selama 14 hari.

Vaksin yang disuntikkan kepada 108 relawan itu merupakan produk yang dikembangkan oleh militer dan perusahaan farmasi China, CanSino Biologics.

Formula yang ditemukan itu dianggap sebagai yang paling potensial dan memiliki kemungkinan cocok terbesar, untuk nantinya digunakan mengobati penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 itu.

Meski proses uji coba ini berlangsung dengan baik, ketersediaan vaksin ini secara global dan produksi massal baru bisa tersedia dalam waktu setahun ke depan.

Hal ini disampaikan oleh Profesor Virologi dari Queensland University Australia, Roy Hall.

"Ini mungkin tersedia dalam 6-9 bulan sejak memulai uji klinis. Jadi itu berarti vaksin akan tersedia dalam waktu satu tahun setelah ditemukannya patogen. Itu akan menjadi pencapaian yang luar biasa," ujar Hall. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com