Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Cara Buat Hand Sanitizer Versi WHO

Kompas.com - 16/03/2020, 19:00 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semenjak wabah corona merebak di Indonesia, hand sanitizer menjadi satu barang yang dicari.

Meskipun disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun, beberapa masyarakat tetap berhasrat membeli hand sanitizer sebagai salah satu upaya menenekan pertumbuhan mikroorganisme di tangan.

Melansir dari situs resmi who.int, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan formulasi pembuatan handrub.

Handrub merupakan cairan, gel, atau busa yang mengandung alkohol. Handrub dirancang untuk diaplikasikan pada tangan untuk menonaktifkan mikroorganisme dan atau untuk menekan sementara pertumbuhannya.

Panduan dari WHO terbagi menjadi dua. Berikut informasinya:

Baca juga: Ada Anggota DPRD DKI Suspect Corona, Anggota Lainnya Isolasi Diri Sendiri

1. Panduan untuk produksi lokal

Bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi dalam jumlah sedikit.

  • Reagen atau pereaksi kimia untuk formulasi 1:

a. Etanol 96 persen
b. Hidrogen peroksida 3 persen
c. Gliserol 98 persen
d. Distilasi steril atau air mendidih yang sudah dingin

  • Reagen atau pereaksi kimia untuk formulasi 2:

a. Isopropil alkohol 99,8 persen
b. Hidrogen peroksida 3 persen
c. Gliserol 98 persen
d. Distilasi steril atau air mendidih yang sudah dingin

Baca juga: Ini Tips Tenang Berinvestasi Saat Pasar Bergejolak akibat Virus Corona

Selain itu, berikut alat-alat yang dibutuhkan.

  1. Botol kaca atau plastik berkapasitas 10 liter dengan sumbat ulir.
  2. Tangki plastik 50 liter polyethylene (lebih disarankan polypropylene atau kepadatan tinggi), tembus pandang agar tingkat cairannya terlihat.
  3. Tangki stainless steel dengan kapasitas 80-100 liter.
  4. Tangki stainless steel berkapasitas 80-10 liter dengan tutup.
  5. Tongkat kayu, plastik, atau logam untuk mencampur.
  6. Tabung ukur silinder.
  7. Gelas takar, corong plastik atau logam.
  8. Botol plastik dengan tutup anti bocor berukuran 100 ml dan botol atau gelas plastik dengan sekrup berkapasitas 500 ml.
  9. Tiga buah alkoholmeter, skala suhu di bagian bawah dan konsentrasi etanol (persentase v/v) di bagian atas.

Baca juga: Gubernur Murad Minta Warga yang Ingin Bertemu Harus Sehat, Tak Ada Gejala Corona

Sebagai catatan:

- Gliserol digunakan sebagai humektan, tapi emolien lain dapat digunakan untuk perawatan kulit asalkan tersedia dan larut dalam air dan alkohol, serta tidak menambah toksisitas atau mempromosikan alergi.

- Hidrogen peroksida digunakan untuk menonaktifkan bakteri yang terkontaminasi spora dalam larutan dan bukan zat aktif untuk antisepsis tangan.

- Aditif lebih lanjut untuk kedua formulasi harus jelas diberi label dan tidak beracun jika tertelan secara tidak sengaja.

- Pewarna dapat ditambahkan untuk memungkinkan diferensiasi dari cairan lain, namun jangan menambah toksisitas, meningkatkan alergi, atau mengganggu sifat antrimikroba. Penambahan pewangi atau perwarna tidak direkomendasikan karena risiko reaksi alergi.

Baca juga: Skuad Italia pada Piala Dunia 2006 Galang Dana untuk Atasi Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com