KOMPAS.com - Sebuah video yang beberapa pria tengah melempar paket-paket secara estafet dari sebuah mobil, viral di media sosial.
Di sekitar mobil pengangkut paket yang terparkir itu terlihat plang jasa pengiriman J&T.
Video ini viral di media sosial Twitter sejak pekan lalu. Adapun unggahan video tersebut dibagikan oleh pemilik akun Twitter @J4is_H3rnomo.
Hingga hari ini, Sabtu (4/1/2020) pukul 11.30 WIB, unggahan tersebut sudah ditonton lebih dari 400 ribu kali.
Dalam unggahannya, pengunggah menuliskan, "Viral di wag..Baguslah tertangkap oleh kamera, akhirnya terjawab kenapa isi paket bisa rusak/hancur, walau packingnya sdh dibungkus dgn rapi berlapis-lapis..Ayoo..viralkan".
Viral di wag..
— J4is_H3rnomo (@J4is_H3rnomo) December 29, 2019
Baguslah tertangkap oleh kamera, akhirnya terjawab kenapa isi paket bisa rusak/hancur, walau packingnya sdh dibungkus dgn rapi berlapis-lapis..
Ayoo..viralkan pic.twitter.com/YyDFGFojAC
Mengonfirmasi narasi dan video yang beredar, Kompas.com menghubungi Key Account Manager J&T Express, Iwan Senjaya, Sabtu siang.
Iwan mengatakan, pihaknya masih mendalami lokasi kejadian dan waktu peristiwa itu terjadi.
"Saat ini masih dilakukan pendalaman dulu. Karena kita juga tidak tahu lokasinya di mana," kata Iwan.
Iwan menekankan, J&T akan menindak tegas jika ada karyawan yang berbuat di luar prosedur.
Meski demikian, ia menduga bahwa kejadian yang terlihat pada video viral itu adalah oknum yang ingin menjelek-jelekkan nama J&T.
Alasannya, kata Iwan, ada beberapa video serupa yang diviralkan, tetapi setelah dicek ke lokasi, pelaku dalam video itu bukan karyawan J&T.
"Ya mungkin karena persaingan bisnis atau seperti apa. Ada orang yang enggak suka," kata dia.
Iwan menjelaskan, prosedur saat menurunkan atau memindahkan paket dari mobil atau kendaraan pengangkut paket, tidak boleh dilempar.
Di beberapa titik sudah ada yang menggunakan conveyor.
Namun, mayoritas di J&T masih menggunakan cara manual dibantu dengan lori.