Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refleksi Video Viral Perempuan Ambil Bunga di Tol dan Kesadaran Menjaga Fasilitas Umum...

Kompas.com - 17/12/2019, 13:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang perempuan yang terekam mencabut tanaman yang berada di pembatas jalan tol.

Video ini mendapatkan respons dari warganet sehingga menyebar dan mengundah beragam komentar.

Sebagian besar menyayangkan tindakan perempuan tersebut karena dianggap mengambil yang bukan haknya dan merusak fasilitas publik.

Namun, kejadian seperti ini, merusak fasilitas publik, bukan hanya kali ini terjadi.

Tindakan lainnya pernah terjadi, seperti mencuri lampu jembatan, pencurian bantalan rel kereta api, atau salah satu taman di Surabaya yang rusak akibat diinjak-injak masyarakat peserta sebuah acara.

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menilai, fenomena seperti ini menunjukkan ada persoalan serius karena tidak adanya kepedulian masyarakat untuk menjaga fasilitas publik.

Baca juga: Viral Video Perempuan Cabut Bunga di Tol Singosari-Malang, Ini Tanggapan Jasa Marga

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?

Ruang publik tidak bermakna

Pertama, menurut Drajat, adanya keterasingan ruang publik di tengah masyarakat. Ruang publik dinilai tidak memiliki makna tertentu bagi mereka.

Hal ini membuat masyarakat tidak memiliki kepedulian untuk turut menjaganya.

Sebaliknya, mereka merasa bisa mengambil, merusak, atau melakukan apa pun terhadap apa yang ada di ruang publik.

Drajat menyebutkan, hal ini dilatarbelakangi oleh kontrol negara atau pemerintah yang terlalu kuat terhadap ruang publik.

"Memang selama ini negara yang mengambil alih, dikelola oleh negara, dimiliki oleh negara, maka ruang-ruang publik itu tidak dirasakan milik rakyat," kata Drajat saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/12/2019) malam.

"Karena tidak dirasakan milik mereka sendiri, maka mereka ada yang memetik, mengambil gitu. Jadi ada kayak semacam ketidakbermaknaan terhadap ruang publik itu," lanjut dia.

Drajat menilai, hal ini membuat masyarakat merasa, apa pun yang terjadi pada fasilitas publik, ada negara atau pemerintah yang akan memperbaikinya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com