Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Anggaran Janggal DKI, Anies: Saya Tidak Bersalah

Kompas.com - 14/11/2019, 16:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Editor

KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku dirinya tidak bersalah dalam polemik temuan anggaran janggal di APBD DKI 2020.

Hal ini disampaikannya kepada Deddy Corbuzier dalam tayangan di YouTube Deddy. Deddy menanyakan bukankah Anies yang seharusnya bertanggung jawab.

"Pertanyaannya, Anies, ketika Anda tahu ini, apakah Anda berbuat? Iya saya tahunya tahun lalu saya langsung bikin aplikasi. Ya saya enggak guilty (bersalah) dong. Kalau guilty itu tahu ada masalah lalu diam, that's wrong," ujar Anies dalam tayangan YouTube yang diunggah Deddy pada Kamis (14/11/2019)."

Anies menjelaskan mata anggaran yang janggal dan jadi kontroversi kini itu disebabkan oleh sistem e-budgeting yang masih manual.

Baca juga: Soal Lem Aibon Puluhan Miliar Rupiah, Ketua KPK: E-planning dan E-budgeting Harusnya Dibuka

Sistem e-budgeting yang menurutnya kurang ini, sudah diketahuinya sejak tahun lalu. Ia ingin sistem e-budgeting bisa langsung menolak mata anggaran yang tak masuk akal.

Untuk itu, Anies langsung meminta agar dibuat aplikasi yang lebih canggih.

"Bentuk tanggung jawab (saya) apa? Ketika ketemu masalah langsung berbuat, kalau tidak berbuat, maka saya salah," kata Anies.

Kemudian, siapa yang salah? Deddy menanyakan nasib pegawai Pemprov DKI yang bertanggung jawab atas anggaran janggal, khususnya pengadaan lem Aica Aibon senilai Rp 82 miliar untuk anak sekolah.

Anies menjelaskan bahwa penyusunan mata anggaran yang asal itu biasa dilakukan di Pemprov DKI. Ada banyak kemungkinan mengapa kemudian anggaran yang janggal ini muncul.

Baca juga: Kasudin Pendidikan Jakbar: Soal Anggaran Aibon Kami Tunggu Konpers bersama Gubernur

"Bisa (karena pegawai) malas atau item-nya enggak ada. Saya kasih contoh mau bikin trotoar ternyata belum ada di katalog, jadi belum tentu enggak jujur," kata Anies.

Selain itu, anggaran yang menuai pertanyaan ini juga disebabkan adanya pemilu. DPRD DKI Jakarta selaku pengawas dan penyetuju anggaran, diisi orang-orang baru.

Sebelum bisa bekerja, mereka harus menetapkan pembagian kerja seperti komisi dan ketuanya, atau disebut alat kelengkapan dewan.

"Jadi ini tuh satu komplikasi. Udah ada anak orang yang ngisi ngawur, berarengan dengan jadwal pembahasan yang mundur," ucap Anies.

Baca juga: Fakta Baru Anggaran Aibon Rp 82 M, Sudin Pendidikan Jakbar Mengaku Asal Input

Polemik Aica Aibon

Diberitakan, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur menganggarkan Rp 82 miliar untuk pembelian lem Aibon dalam anggaran alat tulis kantor pada rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta.

Hal itu jadi soroton publik setelah anggaran itu viral di media sosial setelah dibongkar Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Selasa (29/10/2019) tengah malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com