Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tayangan Gosip dan Kontroversi Terus Eksis?

Kompas.com - 10/10/2019, 09:52 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tayangan yang menyuguhkan muatan perseteruan dan pembahasan urusan privat kembali menjadi sorotan.

Terakhir, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan sanksi berupa penghentian sementara acara Pagi Pagi Pasti Happy dan Hotman Paris Show.

KPI menyatakan, selama menjalankan sanksi tersebut, stasiun TV bersangkutan dilarang menyiarkan program siaran dengan format sejenis.

Meski acara-acara seperti ini kerap mendapatkan teguran KPI, mengapa tayangan dengan kemasan ini masih eksis dan diminati?

Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/10/2019), Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Hardly Stefano mengatakan, KPI telah melakukan pembahasan mengenai definisi privasi terkait konten program siaran.

Hal ini merupakan upaya pencegahan agar lembaga penyiaran tidak lagi memproduksi tayangan tersebut.

Baca juga: Siaran Gosip dan Kontroversi Artis Bertebaran, Ini Tanggapan KPI

Makna privasi, kata Hardly, jika sebuah program siaran memberitakan seorang selebritas yang bercerai, maka hal tersebut belum bisa dikenakan pasal pelanggaran privasi.

Alasannya, selebritas tersebut merupakan figur publik.

Sementara, jika tayangan televisi memberitakan konflik pasangan selebritas yang bercerai karena adanya orang ketiga dan berbuntut kontroversi panjang pada masing-masing individu, maka hal ini bisa dikatakan sebagai pelanggaran privasi.

"Karena mengungkap aib masing-masing pihak yang sedang berkonflik," kata Hardly.

Jika sebuah tayangan melanggar pedoman, maka KPI bisa memberikan sanksi.

Sanksi itu berupa teguran tertulis hingga maksimal dua kali, penghentian sementara, hingga pengurangan durasi.

Masih digemari

Pengamat Media dari Universitas Indonesia (UI) Amelia Hezkasari Day, menilai, jika masyarakat masih menggemari konten seperti itu, maka program yang menyuguhkan gosip dan kontroversi akan tetap ada.

“Kalau (acara) yang gosipin orang, kontroversi, kepo, itu (digemari) ya tetap diproduksi. Selama orang masih penasaran sama hidup orang lain, ya masih diproduksi,” ujar Amelia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2019).

Selain karena masyarakat masih menyukai tayangan seperti ini, bagi stasiun televisi, produksi program siaran dengan kemasan seperti ini juga tidak mengeluarkan dana produksi yang besar.

Alasannya, program seperti ini biasanya diproduksi sendiri oleh stasiun televisi.

“Namanya produksi. Kan biaya produksi seminim mungkin tapi menghasilkan hasil yang tinggi,” kata dia.

Demikian pula untuk mempersiapkan kontennya, yang hanya perlu menayangkan perbincangan ringan antar presenter dan bintang tamu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com