Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Kompas.com - 14/04/2024, 18:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber NU Online

KOMPAS.com - Ketika dakwah Nabi Muhammad SAW semakin meluas, kaum Quraisy kelabakan untuk menghentikannya.

Banyak yang dilakukan kafir Quraisy untuk menghalangi Nabi Muhammad SAW berdakwah, misalnya dengan menyebar fitnah, ancaman pembunuhan, tawaran harta, wanita, hingga membujuk Abu Thalib, paman Rasulullah.

Selain itu, usaha yang dilakukan kaum Quraisy dalam mencegah Nabi Muhammad SAW berdakwah antara lain dengan membawa seorang pemuda tampan kepada Abu Thalib, bernama Imarah bin Al-Walid.

Kaum Quraisy ingin menukar Imarah bin Al-Walid dengan Nabi Muhammad agar bisa membunuhnya.

Berikut ini kisah kafir Quraisy mencegah Nabi Muhammad berdakwah dengan cara menukarnya dengan seorang pemuda tampan.

Baca juga: Kisah Rasulullah Diminta Kaum Quraisy Membelah Bulan

Pemuda tampan yang hendak ditukar dengan Rasulullah

Usaha kaum kafir Quraisy untuk menghentikan Rasulullah berdakwah dan menyebarkan ajaran agama Islam tidak pernah padam meski selalu berakhir dengan kegagalan.

Ketika berdakwah di Mekkah, Rasulullah mendapat perlindungan dari pamannya, Abu Thalib, salah satu tokoh berpengaruh dan terhormat di mata Quraisy.

Abu Thalib menjadi pelindung terdepan Nabi Muhammad yang berkali-kali hendak dicelakai oleh kaum kafir Quraisy dalam misi dakwahnya.

Meski tidak ragu untuk menanggung banyak kesusahan dan pengorbanan dalam upaya melindungi keponakannya dalam berdakwah, Abu Thalib tidak pernah menyatakan masuk Islam.

Mengetahui hal itu, kaum Quraisy juga berupaya menyudahi dakwah Islam Nabi Muhammad melalui sang paman.

Tidak hanya sekali, Abu Thalib berkali-kali didatangi oleh tokoh Quraisy dan didesak agar mau membujuk Nabi Muhammad menghentikan dakwahnya.

Baca juga: Siapa Saja Tokoh yang Sangat Menentang Dakwah Nabi Muhammad?

Abu Thalib terus mengatakan tidak akan melarang keponakannya untuk berdakwah.

Ketika kaum Quraisy mendatanginya dengan ancaman, Abu Thalib khawatir dengan keselamatan keponakannya, sehingga mendatangi Rasulullah untuk mengatakan bahaya yang bisa terjadi.

Namun, Rasulullah teguh pada pendiriannya dan mengatakan akan terus melanjutkan dakwahnya.

Mendengar keputusan Nabi Muhammad, Abu Thalib hanya bisa mendukung aktivitas dakwah ponakannya tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com