Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

KOMPAS.com - Ketika dakwah Nabi Muhammad SAW semakin meluas, kaum Quraisy kelabakan untuk menghentikannya.

Banyak yang dilakukan kafir Quraisy untuk menghalangi Nabi Muhammad SAW berdakwah, misalnya dengan menyebar fitnah, ancaman pembunuhan, tawaran harta, wanita, hingga membujuk Abu Thalib, paman Rasulullah.

Selain itu, usaha yang dilakukan kaum Quraisy dalam mencegah Nabi Muhammad SAW berdakwah antara lain dengan membawa seorang pemuda tampan kepada Abu Thalib, bernama Imarah bin Al-Walid.

Kaum Quraisy ingin menukar Imarah bin Al-Walid dengan Nabi Muhammad agar bisa membunuhnya.

Berikut ini kisah kafir Quraisy mencegah Nabi Muhammad berdakwah dengan cara menukarnya dengan seorang pemuda tampan.

Pemuda tampan yang hendak ditukar dengan Rasulullah

Usaha kaum kafir Quraisy untuk menghentikan Rasulullah berdakwah dan menyebarkan ajaran agama Islam tidak pernah padam meski selalu berakhir dengan kegagalan.

Ketika berdakwah di Mekkah, Rasulullah mendapat perlindungan dari pamannya, Abu Thalib, salah satu tokoh berpengaruh dan terhormat di mata Quraisy.

Abu Thalib menjadi pelindung terdepan Nabi Muhammad yang berkali-kali hendak dicelakai oleh kaum kafir Quraisy dalam misi dakwahnya.

Meski tidak ragu untuk menanggung banyak kesusahan dan pengorbanan dalam upaya melindungi keponakannya dalam berdakwah, Abu Thalib tidak pernah menyatakan masuk Islam.

Mengetahui hal itu, kaum Quraisy juga berupaya menyudahi dakwah Islam Nabi Muhammad melalui sang paman.

Tidak hanya sekali, Abu Thalib berkali-kali didatangi oleh tokoh Quraisy dan didesak agar mau membujuk Nabi Muhammad menghentikan dakwahnya.

Abu Thalib terus mengatakan tidak akan melarang keponakannya untuk berdakwah.

Ketika kaum Quraisy mendatanginya dengan ancaman, Abu Thalib khawatir dengan keselamatan keponakannya, sehingga mendatangi Rasulullah untuk mengatakan bahaya yang bisa terjadi.

Namun, Rasulullah teguh pada pendiriannya dan mengatakan akan terus melanjutkan dakwahnya.

Mendengar keputusan Nabi Muhammad, Abu Thalib hanya bisa mendukung aktivitas dakwah ponakannya tersebut.

Ketika hasutan dan ancamannya gagal, kaum Quraisy tidak kehabisan cara untuk menghentikan Rasulullah.

Salah satu tokoh Quraisy yang gigih menentang dakwah Nabi Muhammad adalah Walid bin al-Mughirah.

Suatu ketika, Walid bin al-Mughirah bersama beberapa pemimpin Quraisy mendatangi Abu Thalib dengan tawaran.

Mereka tidak hanya mendesak Abu Thalib untuk meyakinkan Nabi Muhammad menyudahi dakwahnya, tetapi membawa putra Walid bin al-Mughirah yang bernama Imarah bin al-Walid untuk ditukar dengan Rasulullah.

Melansir NU Online, kaum Quraisy berkata, "Wahai Abu Thalib, ini adalah Umarah bin al-Walid, seorang pemuda yang sangat tampan dan terkuat dari suku Quraisy. Angkatlah ia sebagai anakmu! Kemampuan dan kecerdasannya pasti akan berguna bagimu. Sebagai gantinya, serahkan kepada kami keponakanmu (Muhammad) yang menentang agamamu dan agama nenek moyangmu, yang merusak persatuan bangsamu, dan yang mencemooh cara hidup kami, agar kami dapat membunuhnya."

Kaum Quraisy berpikir bahwa itu adalah pertukaran yang impas dan adil, di mana satu orang lelaki ditukar dengan satu orang lelaki pula.

Tentu saja Abu Thalib menolak tawaran tersebut. Abu Thalib mengatakan bahwa tidak mungkin menukarkan keponakannya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri kepada orang lain yang berniat untuk membunuhnya.

Setelah gagal bernegosiasi, kaum Quraisy tetap keras kepala dan mencari beragam cara untuk mengganggu dakwah Nabi Muhammad.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/14/180000979/kisah-kaum-quraisy-ingin-menukar-rasulullah-dengan-pemuda-tampan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke