KOMPAS.com - Nama raja di Kerajaan Tarumanegara yang terkenal adalah Purnawarman.
Satu hal yang menyebabkan Raja Purnawarman menjadi sangat terkenal adalah kepemimpinannya menandai masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara.
Keberhasilan Purnawarman dalam memerintah dibuktikan dengan penemuan tujuh prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Bagaimana Purnawarman bisa menjadi raja terbesar dari Kerajaan Tarumanegara yang terkenal?
Baca juga: 10 Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Purnawarman menjadi raja Kerajaan Tarumanegara ketiga pada sekitar tahun 395 hingga 434.
Raja Purnawarman dikenal sebagai pemimpin yang baik dan selalu memerhatikan kesejahteraan rakyatnya.
Hal itu tergambar dalam tujuh buah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara, yang semuanya berisi pujian terhadap Raja Purnawarman yang masyhur, gagah berani, dan bijaksana.
Pada saat memerintah, Raja Purnawarman berupaya menciptakan kesejahteraan masyarakat Tarumanegara dengan membangun Sungai Gomati untuk mengairi sawah dan mencegah banjir.
Catatan mengenai hal tersebut terdapat pada Prasasti Tugu, yang menerangkan penggalian Sungai Cabdrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian sungai yang bernama Gomati sepanjang 11-12 kilometer oleh Purnawarman.
Penggalian itu dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Tarumanegara.
Baca juga: Tindakan Raja Purnawarman untuk Kesejahteraan Masyarakat Tarumanegara
Dengan adanya sistem irigasi, bencana alam berupa banjir dan kekeringan yang terjadi di musim kemarau dapat dihindari.
Sistem irigasi yang dibangun atas prakarsa raja juga memberikan dampak besar terhadap ekonomi Tarumanegara, karena rakyat dapat mengembangkan bidang pertaniannya.
Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, kehidupan sosial ekonomi masyarakat Tarumanegara pun dikatakan maju karena sudah tertata rapi dan telah ada pemanfaatan teknologi untuk menunjang kehidupan.
Di Kerajaan Tarumanegara terdapat golongan Brahmana, Ksatria, dan ada pula kelompok petani, pedagang, pelaut, pemburu, peternak, dan nelayan.
Raja Purnawarman sangat memperhatikan kedudukan kaum Brahmana, yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara penghormatan kepada para dewa.