3 Hasil Kebudayaan Zaman Mesolitikum

KOMPAS.com - Zaman Mesolitikum adalah zaman batu yang berlangsung antara periode Paleolitikum dan Neolitikum.

Zaman Mesolitikum dikenal juga sebagai Zaman Batu Tengah atau Batu Madya, yang terjadi sekitar 10.000 hingga 5.000 SM.

Zaman ini ditandai dengan manusia yang masih menggunakan batu untuk peralatan sehari-hari, serta sudah mampu bercocok tanam dan berburu meskipun dengan teknik sederhana.

Di Indonesia sendiri, peninggalan Zaman Mesolitikum dapat ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.

Lantas, apa saja hasil kebudayaan Zaman Mesolitikum?

Baca juga: Zaman Mesolitikum: Peninggalan, Manusia Pendukung, dan Ciri-ciri

Hasil kebudayaan Zaman Mesolitikum

Hasil kebudayaan Zaman Mesolitikum mencakup berbagai peninggalan dan kebiasaan manusia prasejarah.

Beberapa hasil kebudayaan Zaman Mesolitikum adalah:

1. Kjokkenmoddinger
2. Abris Sous Roche
3. Bone Culture

Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger, juga dikenal sebagai midden, adalah tumpukan sampah dapur purba berupa kulit siput dan kerang yang sudah terbentuk selama ribuan tahun.

Biasanya, tumpukan ini mengandung sisa-sisa aktivitas manusia purba, seperti alat-alat dan artefak, serta memberikan informasi mengenai jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba Zaman Mesolitikum.

Kata Kjokkenmoddinger sendiri berasal dari bahasa Jerman, kjokken yang berarti dapur dan modding artinya sampah.

Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera, antara Langsa di Aceh hingga Medan.

Diduga, Kjokkenmoddinger telah menumpuk dari generasi ke generasi karena masyarakatnya mulai menetap di sekitar pantai.

Baca juga: Abris Sous Roche: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Abris Sous Roche

Abris Sous Roche adalah tempat tinggal zaman prasejarah dalam wujud gua dan ceruk di dalam sebuah batu karang.

Keberadaan Abris Sous Roche ini menjadi tanda bahwa manusia purba di era Mesolitikum tinggal di gua-gua.