Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Eksekusi Mati Tsar Nicholas II dan Keluarganya

Kompas.com - 05/12/2023, 18:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Eksekusi mati keluarga Tsar Nicholas II tetap menjadi sebuah misteri hingga saat ini.

Pada 17 Juli 1918 tengah malam, Tsar Nicholas II yang pada saat itu dipenjara bersama istri serta lima anak mereka, dihadapkan pada eksekusi mengerikan.

Mereka dibangunkan dan dibawa ke ruang bawah tanah oleh polisi rahasia Bolshevik.

Dalam serbuan yang mendebarkan, keluarga itu dieksekusi dengan tembakan, pukulan, dan tikaman brutal.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Tsar Nicholas II, Kaisar Terakhir Rusia

Awal mula kebencian 

Akar dari pembunuhan keluarga Romanov dapat ditemukan dalam awal pemerintahan Nicholas yang sudah dibenci oleh rakyatnya.

Sebagai putra tertua Kaisar Alexander III, Nicholas diangkat sebagai pewaris tanpa persiapan  memadai untuk memimpin Rusia yang sedang dilanda gejolak politik oleh sang ayah yang merupakan seorang otokrat ketat.

Kebijakan tangan besi Alexander dalam melarang bahasa non-Rusia, menindak kebebasan pers, dan melemahkan institusi politik rakyat pun telah mewariskan Rusia yang tidak stabil kepada Nicholas.

Setelah penobatannya pada 1894, Nicholas dihadapkan pada tragedi ketika hampir 1.400 rakyat meninggal dalam sebuah penyerbuan di Moskow.

Bahkan julukan "Nicholas the Bloody" melekat pada dirinya sebagai respons kecerobohan dalam menanggapi insiden tersebut.

Ketidakpuasan rakyat pun semakin tumbuh, tetapi Nicholas memadamkan perlawanan dengan kebrutalan, bahkan membantai hampir 100 pengunjuk rasa tidak bersenjata pada 1905.

Bencana semakin melanda dengan munculnya Perang Dunia I dan reputasi negatif Rasputin.

Sang putra mahkota, Alexei, memiliki hemofilia yang dirahasiakan oleh keluarga.

Pengaruh Rasputin di dalam keluarga menimbulkan kecurigaan dan membawa kebencian rakyat terhadap kekaisaran.

Rusia yang tidak siap untuk perang pun mengikis dukungan publik terhadap Nicholas.

Akhirnya, pada Maret 1917, Nicholas turun takhta akibat tekanan dan kekacauan yang terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com