Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Empat Karakteristik Sejarah

Kompas.com - 21/11/2023, 16:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah sebagai sebuah ilmu telah menghidupkan kembali jejak masa lampau yang bisa menginspirasi kita hingga saat ini.

Akan tetapi, apa yang membuat sejarah begitu istimewa? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita telah karakteristik-karakteristik utama yang mendefinisikan esensi sejarah dan mengapa karakteristik tersebut memiliki peran sangat penting dalam studi sejarah.

Baca juga: Ciri-ciri Sejarah sebagai Peristiwa

Sejarah sebagai ilmu

1. Bersifat empiris : Sejarah didasarkan pada bukti-bukti konkret dan pengalaman nyata. Para sejarawan menggali masa lalu melalui analisis teliti atas sumber-sumber sejarah yang ada.

2. Mempunyai generalisasi (simpulan): Sejarah bukan sekadar kronologi peristiwa. Para sejarawan mampu menyusun temuan mereka ke dalam kerangka konseptual yang lebih luas, memungkinkan pemahaman pola dan tren dalam perkembangan manusia.

3. Memiliki obyek (aktivitas manusia pada masa lalu): Fokus utama sejarah adalah aktivitas manusia pada masa lampau. Ini mencakup studi tentang tindakan manusia, perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk dunia kita saat ini.

4. Memiliki teori dan metode: Sejarah tak lepas dari teori dan metode ilmiah yang membantu para sejarawan mengorganisasi dan menginterpretasikan data sejarah.

Ini termasuk proses heuristik untuk pengumpulan data, verifikasi atau kritik terhadap sumber-sumber, interpretasi untuk pemahaman mendalam, dan historiografi untuk penulisan peristiwa sejarah yang akurat dan tersistematisasi.

Baca juga: Ciri-ciri Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah sebagai peristiwa

1. Abadi: Sejarah memancarkan sifat ketahanan dan kekekalan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau memiliki kedudukan tetap dalam ingatan manusia dan tak pernah berubah. Mereka terus dikenang sebagai bagian integral dari warisan yang membentuk identitas dan pemahaman kita tentang dunia ini.

2. Unik: Setiap peristiwa sejarah adalah unik dan tak dapat diulang. Mereka adalah momen bersejarah yang hanya terjadi sekali dalam ruang dan waktu tertentu. Keunikan ini menjadikan setiap peristiwa sejarah sebagai studi yang sangat berharga, karena mereka membawa kita ke dalam keadaan yang tak tergantikan.

3. Penting: Tidak semua peristiwa dianggap sejarah. Peristiwa sejarah adalah yang memiliki makna dan dampak yang besar bagi banyak orang. Sejarah selalu terkait dengan peristiwa yang menentukan dan membentuk arah masa depan. Ini adalah bagian yang penting dalam pencarian kita untuk memahami jejak perjalanan manusia.

Sejarah sebagai Seni

1. Intuisi: Sejarah sebagai seni mendorong penggunaan intuisi, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami suasana saat peristiwa sejarah berlangsung. Ini melibatkan empati terhadap individu-individu masa lalu dan situasi sosial, politik, dan budaya mereka.

2. Imajinasi: Meskipun imajinasi subjektif, dalam sejarah sebagai seni, imajinasi digunakan untuk merangkai fakta-fakta sejarah menjadi narasi yang utuh. Imajinasi memungkinkan sejarawan untuk memahami perspektif individu-individu masa lalu dan melihat peristiwa dari berbagai sudut pandang.

3. Emosi: Emosi menjadi elemen penting dalam sejarah sebagai seni. Menceritakan sejarah dengan cara yang membangkitkan emosi membantu pembaca atau pendengar merasa seolah-olah mereka hadir dalam peristiwa-peristiwa masa lalu. Ini membantu mewujudkan kembali pengalaman manusia dari zaman dulu.

4. Penggunaan Bahasa: Bahasa yang digunakan dalam sejarah sebagai seni harus lugas, menarik, tidak berbelit-belit, dan sistematis. Sejarawan seni harus menguasai keterampilan sastra untuk menyampaikan cerita-cerita sejarah secara efektif.

Baca juga: Herodotus, Bapak Sejarah Dunia

Sejarah sebagai kisah

1. Rekonstruksi kisah: Sejarah tidak hanya mencatat peristiwa; ia merangkai peristiwa-peristiwa tersebut ke dalam narasi yang koheren. Para sejarawan bertugas untuk merekonstruksi cerita masa lalu berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.

2. Memori, kesimpulan, dan tafsiran: Sejarah sebagai kisah melibatkan penggunaan memori, kesan, dan tafsiran manusia terhadap peristiwa masa lalu. Ini mencakup pemahaman emosi, perasaan, dan pandangan subjektif yang membentuk narasi sejarah.

3. Cerita unik: Setiap sejarawan dapat menghasilkan narasi yang unik tentang peristiwa-peristiwa tertentu. Ini karena pandangan pribadi, latar belakang, dan penekanannya berbeda-beda.

Keempat karakteristik ini bersama-sama memberikan gambaran tentang sejarah sebagai ilmu yang menggali masa lalu, menghadirkannya dalam bentuk kisah memikat, dan memahaminya sebagai serangkaian peristiwa yang membentuk peradaban manusia.

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com