KOMPAS.com - Frans Kaisiepo adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua.
Oleh sebab itu, Frans Kaisiepo turut memiliki peranan penting dan juga berjasa dalam mencapai kemerdekaan Indonesia di tanah Papua.
Ia terlibat langsung dalam Konferensi Malino pada 1946 di Sulawesi Selatan sebagai perwakilan dari Papua.
Selain itu, Frans Kaisiepo adalah tokoh pahlawan yang telah mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka
Berikut ini peran Frans Kaisiepo dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Alasan Frans Kaisiepo Menolak Menjadi Delegasi Papua di KMB
Pada bulan Juli 1946, Frans Kaisiepo mengikuti Konferensi Malino di Sulawesi Selatan sebagai perwakilan dari Papua.
Dalam pertemuan itu, Frans tercatat sebagai satu-satunya orang Papua yang hadir dalam pertemuan penting itu.
Pada Konferensi Malino, Frans Kaisiepo mengusulkan nama Irian sebagai pengganti nama Papua.
Irian sendiri berasal dari bahasa Biak, yang artinya semangat persatuan masyarakat agar tidak mudah ditaklukkan oleh Belanda.
Baca juga: Sejarah Suku Asmat, Suku Asli Papua
Saat Konferensi Meja Bundar berlangsung pada 1949, Frans Kaisiepo sempat diminta untuk menjadi delegasi Papua oleh Belanda.
Namun, Frans dengan tegas menolak tawaran itu.
Alasan Frans Kaisiepo menolak menjadi delegasi Papua dalam KMB karena ia tidak ingin didikte oleh Belanda.
Akibat penolakannya tersebut, Frans Kaisiepo sempat ditangkap dan dijadikan tahanan politik sejak 1954 hingga 1961.
Baca juga: Kenapa Papua Nugini Tidak Masuk ASEAN?
Setelah bebas dari penjara, Frans Kaisiepo mendirikan Partai Politik Irian.
Lewat partai ini, Frans menuntut penyatuan Papua ke dalam negara Republik Indonesia.
Bahkan, demi mencapai tujuannya itu, Frans Kaisiepo bersedia membantu dan melindungi para pejuang Indonesia yang terlibat dalam Operasi Trikora.
Operasi Trikora adalah operasi militer Indonesia yang bertujuan untuk merebut wilayah Irian Barat atau Papua dari Belanda.
Referensi:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.