Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembentukan dan Pembubaran Partai Nazi

Kompas.com - 13/10/2023, 17:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman atau Partai Nazi, berkembang menjadi gerakan massa dan memerintah Jerman dengan cara totaliter sejak 1933 hingga 1945 di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Didirikan pada 1919 sebagai Partai Pekerja Jerman, kelompok ini mempromosikan kebanggaan Jerman dan anti-semitisme.

Nazi juga mengekspresikan ketidakpuasan terhadap ketentuan Perjanjian Versailles, yakni kesepakatan perdamaian tahun 1919 yang mengakhiri Perang Dunia I.

Hitler bergabung dengan partai tersebut pada tahun pendiriannya dan menjadi pemimpinnya pada 1921.

Pada 1933, ia menjadi kanselir Jerman dan pemerintah Nazi segera mengambil kekuasaan diktatorial.

Setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, Partai Nazi dilarang dan banyak pejabatnya dihukum karena kejahatan perang terkait dengan Holocaust. 

Baca juga: Jeriken, Peninggalan Hitler yang Mendunia

Asal-usul Partai Nazi

Pada 1919, Adolf Hitler yang saat itu frustrasi oleh kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I, bergabung dengan sebuah organisasi politik yang baru saja dibentuk, yaitu Partai Buruh Jerman.

Partai ini didirikan oleh sekelompok kecil orang, termasuk tukang kunci Anton Drexler dan jurnalis Karl Harrer.

Pada awalnya, partai ini mempromosikan nasionalisme Jerman dan anti-semitisme, serta merasa bahwa Perjanjian Versailles sangat tidak adil bagi Jerman dengan memberikannya reparasi yang tidak akan pernah bisa dibayar.

Hitler pun muncul sebagai pembicara publik yang karismatik dan mulai menarik anggota baru dengan pidato-pidato yang menyalahkan Yahudi dan kaum Marxis atas masalah Jerman, serta menganut nasionalisme ekstrem dengan menganut konsep "ras superior" Aryan.

Pada Juli 1921, ia mengambil kepemimpinan organisasi tersebut, yang pada saat itu telah berganti nama menjadi Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman (Partai Nazi).

Selama tahun 1920-an, Hitler memberikan pidato-pidato yang menyatakan bahwa pengangguran, inflasi meluas, kelaparan, dan stagnasi ekonomi di Jerman pascaperang akan terus berlanjut sampai terjadi revolusi total dalam kehidupan Jerman.

Menurut dia, sebagian besar masalah dapat diatasi jika komunis dan Yahudi diusir dari Jerman.

Pidato berapi-api Hitler meningkatkan jumlah anggota Partai Nazi, terutama di antara kaum muda Jerman yang ekonominya kurang baik.

Banyak mantan perwira militer yang tidak puas di Munich juga bergabung dengan Nazi, termasuk Ernst Röhm.

Dia bertanggung jawab atas perekrutan pasukan "lengan kuat" Sturmabteilung (SA) yang digunakan oleh Hitler untuk melindungi pertemuan partai dan menyerang lawan-lawannya.

Baca juga: Plot 20 Juli: Upaya Pembunuhan Hitler oleh Bawahannya

Kudeta awal

Pada 1923, Hitler dan para pengikutnya menggelar Beer Hall Putsch di Munich, yaitu percobaan pengambilalihan pemerintahan di Bavaria, sebuah negara bagian di Jerman selatan.

Hitler berharap bahwa putsch atau kudeta ini akan memicu revolusi yang lebih besar melawan pemerintah nasional.

Setelah Beer Hall Putsch, Hitler dihukum karena pengkhianatan dan divonis penjara selama lima tahun, tetapi ia hanya menghabiskan kurang dari setahun di balik jeruji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com